Drainase Tertutup, Petugas Sulit Lakukan Pembersihan

Pekanbaru | Minggu, 27 September 2020 - 09:30 WIB

Drainase Tertutup, Petugas Sulit Lakukan Pembersihan
Pengendara roda dua mendorong kendaraan miliknya yang mogok saat berusaha melewati banjir di Jalan Riau, Jumat (25/9/2020). Kawasan ini kerap menjadi langganan banjir setiap hujan deras turun. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Musim hujan saat ini menyebabkan beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru digenangi banjir. Terjadinya pendangkalan parit atau drainase ditutup membuat tumpukan sampah, pasir, lumpur, sedimen atau batu-batuan sulit untuk dibersihkan.

Hal itu menjadi salah satu penyebab banjir kembali terulang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution Sabtu (26/9) mengatakan, terjadinya banjir di beberapa wilayah di Pekanbaru salah satunya disebabkan karena pendangkalan dan penutupan drainase sehingga menyulitkan petugas untuk membuang sedimen, sampah, lumpur atau pasir.


Menurut dia dengan ditutupnya drainase menyebabkan petugas sulit untuk membersihkannya sehingga menyebabkan daya dukung drainase menjadi rendah.

 "Seperti banjir yang terjadi di beberapa jalan  salah satu penyebabnya karena drainase ditutup sehingga menyulitkan petugas untuk membersihkannya, apalagi disaat musim penghujan seperti sekarang ini. Hujan sebentar saja d ibeberapa ruas jalan banjir," ujarnya.

Kata Indra Pomi, salah satu upaya yang terus dilakukan oleh Dinas PUPR adalah saat ini  terus mengeluarkan lumpur, sampah, sedimen dari dalam parit atau drainase, dan meninggikan drainase. "Sehingga kedalaman parit kembali seperti semula, dan air mengalir dengan lancar sehingga tidak melimpah lagi ke badan jalan," imbuhnya.

Dijelaskannya, dalam memperbaiki drainase-drainase yang rusak di jalan itu ada banyak kewenangan banyak pihak. Ada pemerintah pusat, provinsi dan kota. "Untuk itu kami akan saling  berkoordinasi," tuturnya.

Ditegaskannya, daerah-daerah yang rawan banjir akibat drainase menjadi prioritas untuk dibersihkan dan diperbaiki drainase-drainase yang rusak. "Kami juga meminta kepedulian masyarakat untuk bersama-

sama menjaga kebersihan parit, dengan tidak membuang sampah ke parit," imbuhnya.

Selain itu, kata dia, ditargetkan dalam tahun ini akan menyelesaikan 15 titik banjir yang ada di wilayah Pekanbaru. Penyelesaian dengan cara normalisasi drainase dan anak sungai, dan memperbaiki gorong-gorong. "Tahun ini kami targetkan bisa menyelesaikan 15 titik banjir. Dan tahun depan menargetkan bisa menyelesaikan semua titik banjir," urainya.

Pihaknya saat ini juga sedang melakukan analisa bagaimana cara menyelesaikan titik banjir tersebut. Apalagi Pemko Pekanbaru juga tengah  bergegas menyelesaikan master plan pengendalian banjir.

Ditambahkannya, selain itu pihaknya juga akan membuat sumur resapan. Ia menilai langkah itu masuk dalam rencana kerja jangka panjang penanggulangan banjir di Kota Pekanbaru. Dengan adanya beberapa sumur resapan di lokasi rawan banjir, air lebih dulu masuk ke dalam sumur resapan baru masuk ke dalam parit. "Ini juga merupakan salah satu solusi dalam mengatasi banjir," pungkasnya. (dof)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook