KOTA (RIAUPOS.CO) - Saat ditemui Riau Pos, Kamis (24/8), bocah kecil itu tengah berdiri di tepi Jalan Imam Munandar Pekanbaru. Wajahnya bingung. Matanya melirik kiri kanan melihat hilir mudik kendaraan. Di tangannya, menggenggam uang pecahan Rp2.000 hasil belas kasih warga kota yang melihatnya.
Sang ayah dan ibu tak terlihat. Saat ditanya, ia seperti ketakutan dan enggan bicara banyak. Ia hanya melihat ke rah ayah dan ibunya yang berada di seberang jalan memantaunya dari kejauhan.
Saat sang ayah yang mengaku bernama Jarno, didekati. Warga Muaro Bungo Jambi, ini juga tidak mau berkata banyak. Ia hanya memberikan keterangan seadanya.
“Sudah sampai dari kemarin. Tidak punya uang. Makanya meminta untuk makan.
Kami keluar kampung karena perusahaan meminta kami untuk pergi. Kami tak tau harus kemana,” ujarnya Jarno terbata bata karena tidak terlalu lancar berbahasa Indonesia.
Pria dengan karung dibelakang punggungnya ini memiliki dua orang anak. Yang satu lagi tengah digendong oleh sang istri yang tak mau berbicara. Selama menjadi musafir di Pekanbaru, ia dan keluarga memanfaatkan rimba atau semak kecil yang ada di tepi jalan tersebut.