Kehadiran mereka sontak membuat warga kota kaget dan heran. Terlebih kemunculan mereka juga terdiri dari beberapa keluarga dan meminta minta ke sepanjang pertokoan yang ada di Jalan Imam Munandar tersebut.

Salah seorang warga, Melisa mengaku bingung dan salut melihat perjuangan dari suku anak dalam yang berjalan kaki jauh ratusan kilo dari asal mereka. “Sangat disayangkan dan miris juga melihatnya. Suku asli ini kini nasibnya terkatung-katung. Harusnya pemerintah setempat bisa menaruh perhatian,’’ terangnya yang juga sempat memberi bantuan kepada suku anak dalam tersebut.

Jarno sendiri mengaku belum tahu kemana tujuannya selanjutnya. Yang jelas ia memikirrkan bagaimana keluarganya tetap aman dan bisa bertahan hidup meski ditempat yang sama sekali tak ia kenal.

Sementara itu Kasatpol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengaku tidak menemukan adanya masyarakat dari suku anak dalam yang mengemis. Bahkan dari hasil patroli rutin yang dilaksanakan pihaknya pada hari itu justru yang tertangkap adalah anak jalanan yang berasal dari Kota lain.”tadi memang ada kami melakukan. Penertiban. Justru yang ada kami amankan adalah anak jalanan yang biasa mangkal di lampu merah. Bukan masyarakat dari suku anak dalam,”sebutnya.

Meski begitu pihaknya akan tetap mendalami informasi yang diberikan Riau Pos kepadanya pada hari itu. Selain itu pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial karena penanganan untuk masyarakat dari wilayah terpencil tentunya berbeda dengan masyarakat dari wilayah Perkotaan.”karena mereka dari suku adat terpencil maka penangannya nanti akan berbeda,”sebutnya.