PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Jelang bulan suci Ramadan 1442 H, Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT mengimbau dan mendorong para mubaligh dan imam masjid untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi bisa dilakukan di sejumlah puskesmas di Pekanbaru.
Menurut Wako, para mubaligh seharusnya sudah mendapat suntik vaksin Covid-19 sebelum Ramadan karena mereka masuk dalam golongan prioritas. "Selama Ramadan nantinya para mubaligh bakal aktif menyampaikan ceramah bagi jamaah masjid atau musalla. Jadi mereka harus mendapatkan prioritas agar dapat menjalankan tugas dengan aman dan nyaman," ujar Wako usai melakukan peninjauan vaksinasi di Hotel Mutiara Merdeka, Rabu (24/3) lalu.
Tak hanya para mubaligh, imam masjid juga harus menerima vaksinasi Covid-19. Mereka masuk dalam kelompok prioritas karena akan sering melakukan interaksi dengan masyarakat selama Ramadan di masa pandemi seperti saat ini.
"Kami ingin memastikan kepada masyarakat kalau beribadah di masjid sudah aman dengan syarat menerapkan protokol kesehatan dan salah satunya melaksanakan vaksinasi," tambah Wako. Hotel Mutiara Merdeka, Rabu (24/3) lalu. Upaya vaksinasi massal yang berlangsung di Kota Pekanbaru saat ini merupakan langkah pemerintah daerah untuk menggesa proses pemberian vaksin sesuai intruksi Presiden Joko Widodo.
Bahkan, proses vaksinasi Covid-19 ini nantinya akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2021 secara bertahap.
Sebelumnya, selain menggesa penyuntikan vaksin untuk lansia, ada tiga kelompok sasaran yang juga jadi prioritas vaksinasi. Di Pekanbaru, proses vaksinasi bagi kelompok masyarakat lansia dan pelayanan publik masih berlangsung dalam vaksinasi tahap II. Dalam vaksinasi tahap II ini ada tiga kelompok lainnya yang juga menjadi prioritas vaksinasi.
Diungkapkan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, tiga kelompok yang juga jadi prioritas sasaran vaksinasi ini adalah tenaga pendidik atau guru, rohaniawan dan tokoh masyarakat. "Tiga kelompok ini juga menjadi prioritas vaksinasi lanjutan, usai kelompok tenaga kesehatan dan lansia," jelasnya.
Diungkapkannya, semua pihak yang berhubungan langsung dengan masyarakat atau orang banyak akan menjadi prioritas untuk vaksinasi. Di antaranya untuk guru saja ada sekitar 11.000 guru negeri dan swasta yang harus segera divaksinasi.
"Saat ini baru sekitar 1.145 guru yang baru divaksinasi, yang lainnya harus digesa karena mereka berhadapan langsung dengan banyak orang saat belajar tatap muka untuk memperkuat pembelajaran daring," terangnya.
Selain itu, rohaniawan menurut dia juga penting mendapat prioritas yang harus divaksinasi sebelum bulan suci Ramadan ini. Karena, dikatakan Firdaus mereka juga akan berhubungan langsung dengan berada di tengah masyarakat saat pemberian ceramah bulan Ramadan nanti.
Hal yang sama juga berlaku untuk tokoh masyarakat seperti Ketua RT dan RW serta anggota LPM. Termasuk juga petugas siskamling yang ada di setiap perumahan.
"Tokoh masyarakat yang tergabung dalam organisasi LPM yang juga melayani masyarakat jumlahnya lebih dari 4 ribu, itu harus digesa vaksinasinya," ujar Wako.(ayi/ali/yls)