Timbunan Bekas Galian Dikeluhkan

Pekanbaru | Selasa, 25 Juli 2023 - 09:43 WIB

Timbunan Bekas Galian Dikeluhkan
Pengendara motor melintas di dekat gundukan tanah yang belum rata di bekas galian penanaman pipa air bersih di Jalan Tamtama, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Senin (24/7/2023). (PRAPTI DWI LESTARI/RIAUPOS.CO)

PAYUNG SEKAKI (RIAUPOS.CO) - Proses penimbunan bekas galian proyek air bersih dikeluhkan. Pasalnya, penimbunan terkesan asal-asalan, karena tidak padat dan banyak galian yang belum ditutup sehingga bisa membahayakan pengguna jalan.

Pantauan Riau Pos, Senin (24/7) di Jalan Lili dan Jalan Tamtama, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, tampak gundukan tanah bekas galian pipa air bersih dibiarkan tanpa dilakukan pemadatan. Gundukan tanah timbun tersebut menyebabkan masyarakat sulit melewati gundukan.


Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah beberapa hari terakhir ini melihat pengerjaan proyek pipa air bersih di Jalan Tamtama tersebut. Namun penimbunan tidak dilakukan dengan baik. Sehingga masyarakat khawatir saat dilintasi, gundukan tanah akan mengalami longsor (amblas).

”Kami sih nggak keberatan dengan keberadaan proyek ini. Bersyukur malah bisa masuk air birsih di sini. Cuma ya setidaknya galian itu ditutup secara rapat agar tidak ada yang terperosok saat melintas di atasnya,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang warga Erika di Jalan Lili. Menurutnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak pengelola pembangunan instalasi terhadap para pekerja di lapangan harus dilakukan secara konsisten, sehingga saat galian pipa air sudah selesai digunakan para pekerja proyek langsung menutup lubang agar kembali bisa digunakan oleh masyarakat setempat.

Pasalnya, kawasan pemasangan instalasi pipa air bersih ini merupakan kawasan permukiman warga yang sangat ramai dengan anak-anak serta akses berjualan para pelaku usaha rumah yang kerap dilintasi oleh masyarakat, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya.

Bahkan, tak jarang warga setempat berinisiatif untuk melakukan penutupan secara mandiri dengan menggunakan alat seadanya seperti cangkul agar gundukan tanah bekas galian pipa air bersih aman dilintasi anak-anak.

”Kadang para pekerjanya ini main asal tinggal saja. Sudah jelas kalau sudah selesai dimasukkan pipa itu harus segera ditutup secara rata, malah sekedarnya saja. Makanya daripada menunggu mereka menutup gundukan tanah ini, kami sendiri lah yang menutupinya pakai cangkul. Takut kalau anak lewat malah terjatuh kedalam lubang galian ini,” katanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Riau Pos, Direktur PT PP Tirta Madani Reza Afnan memohon maaf atas proses pengerjaan proyek pipa air bersih yang saat ini masih berlangsung dan menganggu kenyamanan masyarakat setempat. Pihaknya berjanji akan segera melakukan penutupan dan rekondisi terhadap badan jalan yang rusak akibat pembangunan proyek air bersih tersebut.

”Setelah pemasangan instalasi pipa air bersih selesai, kami akan segera padatkan dan diaspal ulang agar tidak menggangu kenyamanan masyarakat,” ucapnya, kemarin.

Dijelaskan Reza, PT PP Tirta Madani ditunjuk sebagai perusahaan yang menjalankan pembangunan proyek KPBU SPAM sejak 2020 lalu. Di mana proses pengerjaan penggantian dari pipa lama ke pipa baru sudah dimulai sejak 2021 hingga 2026. Pihaknya menargetkan pada 2027 seluruh pipa PDAM sudah mengoperasikan pipa yang baru dengan kapasitas 750 liter per detik.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Payung Sekaki









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook