DPP Awasi Makanan Mengandung Boraks

Pekanbaru | Kamis, 24 Mei 2018 - 10:34 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) - Pasca penemuan boraks pada kerupuk di Pasar Sail, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru terus intens memantau pasar Ramadan. Bahkan pihaknya juga terus mengawasi peredaran makanan maupun minuman yang mengandung borak, formalin, dan rodamin.

"Kita terus melakukan penelusuran di sejumlah pasar Ramadan.  Sejauh ini masih negatif dari sampel yang kita uji selain di Pasar Sail. Namun bersama BPOM, kita  terus mendalami darimana kandungan boraks ini dicampurkan. Apakah dari penjual kerupuknya, atau memang dari pelaku usaha yang memproduksi kerupuk nasi itu," kata Kepala DPP Ingot Hutasuhut kepada Riau Pos, Rabu (23/5).

Baca Juga :BBPOM Serahkan Berkas Mi Berformalin

Sejauh ini pihaknya belum bisa menyimpulkan siapa pelaku yang menambahkan zat berbahaya ini ke dalam makanan tersebut. Namun pihaknya berjanji akan mengusut sampai tuntas. Sebab penggunaan boraks dalam makanan jelas dilarang karena bisa membahayakan kesehatan manusia.

"Apapun alasannya, pengunaan boraks dalam makanan itu jelas melanggar aturan. Kami juga akan telusuri dari mana pelaku ini mendapatkan boraksnya. Karena untuk membeli borak itu kan tidak bisa sembarangan,"  ungkap Ingot.

Tak hanya makanan yang mengandung boraks, kata Ingot, tetapi juga beberapa zat berbahaya lainnya. Jika ada makanan yang mengandung zat itu, yang dirugikan adalah masyarakat atau konsumen. Untuk itu kami pantau, supaya masyarakat tidak ada rasa was-was mengonsumsi makanan-makanan ini

"Kami tidak ada buruk sangka dengan niat para pedagang untuk mengais rejeki di bulan penuh berkah ini, namun kami hanya mengantisipasi agar tidak ada pihak yang dirugikan. Karena setahu saya, tahun lalu banyak ditemukan makanan ringan yang menggunakan zat pewarna pakaian,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan ada beberapa  kecamatan di mana pasar Ramadannya cukup rawan dengan zat makan berbahaya. Sehingga DPP Pekanbaru perlu memetakannya untuk dilakukannya pengawasan sehingga masyarakat sangat terbantu sebagai konsumen.

"Kami juga perlu rekam jejak untuk melakukan pengawasan terhadap pasar Ramadan yang ada di Kota Pekanbaru. Berdasarkan tahun-tahun sebelumnya daerah paling rawan dengan zat makanan berbahaya adalah Kecamatan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki dan Jalan WR Supratman tahun kemarin juga cukup rawan. Namun alhamdulilah, berdasarkan sampel makanan yang kita lakukan sidak kemarin negatif," beber Ingot.

Tingkat kerawanan terhadap zat makanan, kata Ingot, artinya tidak merata dengan ada uji sampel ini. "Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih selektif dalam memilih makanan di pasar Ramadan. Terutama makanan yang warnanya mencolok, apalagi bau yang mencolok," sebutnya.

Pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap pasar Ramadan sebagai bentuk perlindungan konsumen kepada masyarakat. "Kita bukan mencurigai pedagang dalam berjualan tetapi sebagai bentuk kewaspadaan perlindungan konsumen," ujarnya.(tya)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook