PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kerusakan di beberapa ruas jalan di Kota Pekanbaru hingga saat ini masih terjadi. Perbaikan yang dilakukan dinilai tergesa-gesa dan mengabaikan faktor penyebab kerusakan jalan.
Menurut Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) Prof Sugeng Wiyono, pemerintah sering mengabaikan faktor penyebab kenapa terjadinya kerusakan jalan dan kurang memperhatikan program pemeliharaan jalan.
"Saya melihat pemeliharaan jalan hanya dipandang sebelah mata. Karena pemeliharaan ini dananya tidak banyak. Padahal pemeliharaan jalan sangat penting," sebutnya, kemarin.
Menurutnya, begitu jalan dibuka untuk umum, maka sudah mulai menurun performance-nya. Sehingga mengetahui faktor penyebab terjadinya kerusakan jalan penting dalam rangka memelihara jalan.
"Pemeliharaan harus cocok dengan jenis ancaman kerusakan. Jalan itu ada macam-macam kerusakan. Di antaranya ada lubang, ada alur, ada retak, ada pelepasan. Nah itu harus dilihat. Jadi treatment yang harus dilakukan harus sesuai dengan potensi kerusakan yang akan terjadi," jelasnya.
Apalagi saat musim hujan. Di mana air menjadi musuh jalan. Banyak jalan yang tergenang air karena parit/drainase tidak bagus sehingga menyebabkan jalan cepat rusak.
"Meskinya itu sudah direncanakan sejak awal. Tidak boleh kejar tayang atau kejar target. Harusnya dilakukan pendekatan menyeluruh mulai dari membangun sampai dengan dilewati oleh kendaraan itu harus terprogram dengan baik," katanya.
Selain itu, kerusakan jalan juga terjadi karena banyaknya truk bertonase besar yang melintas. Oleh karena itu ini juga harus perlu dilakukan tindakan tegas oleh aparat terkait dalam melakukan penertiban.
"Misalnya kendaraan bertonase besar tidak boleh melewati jalan di dalam kota," katanya.(dof)