(RIAUPOS.CO) - Di tengah waktu pelaksanaan pemberian vaksin measles rubella (MR) yang mendekati batas akhir, Pemko Pekanbaru masih berupaya melakukan sosialisasi. Pasalnya, masih banyak orang tua yang menolak anaknya diberi vaksin. sementara itu, pencapaian vaksinasi di Provinsi Riau, Kota Pekanbaru berada di urutan kedua terendah setelah Kota Dumai.
Salah satunya yang terjadi di SMPN 12 Pekanbaru. Dari 800-an pelajar yang ada, hingga saat ini baru sekitar 190 murid yang sudah diberikan vaksin MR. Salah satu kendalanya yakni orang tua murid tidak mengizinkan anaknya untuk disuntik vaksin tersebut.
Menyikapi hal tersebut, pihak sekolah kemudian mengundang seluruh orang tua murid untuk diberikan penjelasan. Pihak sekolah juga mendatangkan Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi dan pihak Dinas kesehatan serta puskesmas setempat untuk memberikan penjelasan, di SMPN yang beralamat di Jalan Guru Sulaiman, Kecamatan Senapelan, Senin (22/10).
Salah seorang orang tua murid, Aisyah mengatakan, alasan ia tidak mau anaknya disuntik vaksin MR karena takut akan akibat yang ditimbulkannya. Selain itu, persoalan kehalalan vaksin tersebut juga masih menjadi tanda tanya baginya.
“Sering kali disuntik-suntik anak saya. Dulu di SD disuntik beberapa kali. Ini mau disuntik lagi. Kalau setelah disuntik anak saya sakit, pihak sekolah mau tanggung jawab silakan saja. Tapi inikan tidak? Karena beberapa waktu lalu setelah diberikan obat cacing di sekolah, anak saya langsung sakit dan saya obati dengan biaya sendiri,” ujarnya.