PTPN V Samakan Mindset Putuskan Penyebaran Covid-19

Pekanbaru | Selasa, 22 September 2020 - 09:28 WIB

PTPN V Samakan Mindset Putuskan Penyebaran Covid-19
CEO PTPN V Jatmiko K Santosa mengunjungi perumahan karyawan Kebun Sungai Rokan PTPN V untuk menyosalisasikan pentingnya penerapan protokol Covid-19 secara ketat di Rokan Hulu, beberapa waktu lalu.(HUMAS PTPN V)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PT Perkebunan Nusantara V menerapkan kebijakan dan protokol kesehatan ketat sejak awal pandemi Covid-19 melanda. Kebijakan dan langkah strategis itu menjadi benteng perusahaan perkebunan sawit dan karet yang beroperasi di Provinsi Riau tersebut dalam mencegah, menangani dan memutus rantai penyebaran Covid-19.

CEO PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan, persamaan mindset atau pola pikir, bahwa segenap direksi hingga karyawan adalah orang tanpa gejala (OTG) menjadi langkah awal yang diterapkan perusahaan.  "Tidak ada yang pernah menyangka dan mengira seseorang membawa penyakit atau terinfeksi virus. Persis yang dikatakan dokter. Kita semua harus menganggap sebagai OTG. Asumsi itu yang digunakan," kata Jatmiko K Santosa, Senin (21/9).


Tanpa disadari, ia mengatakan seorang OTG memiliki potensi untuk menularkan virus ke orang lain, termasuk keluarga di rumah. Dengan begitu, setiap karyawan hingga direksi akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat tanpa perlu paksaan.

Persamaan mindset tersebut selanjutnya didukung dengan kebijakan berupa kewajiban memakai masker, pembatasan dan pemeriksaan akses keluar masuk perusahaan, hingga menyediakan fasilitas-fasilitas pencegahan seperti tempat cuci tangan, disinfektan chamber, penyemprotan disinfektan massal serta pemberian masker, vitamin, dan obat-obatan.

Seluruh rangkaian penerapan protokol kesehatan itu disingkat dengan 4M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan membiasakan hidup sehat. Seluruh langkah itu yang kemudian menjadi kunci keberhasilan PTPN V saat mendapat ujian cukup berat kala sedikitnya 21 karyawan dan anggota keluarga perusahaan di unit kebun Sei Rokan, Kabupaten Rokan Hulu terkonfirmasi positif Covid-19.

Jatmiko mengisahkan, kejadian tersebut terungkap setelah perusahaan melakukan tracing, usai salah satu anggota keluarga karyawan perusahaan, dijangkiti virus yang kini telah menjadi pandemi global tersebut.

Dengan dukungan direksi PTPN V, perusahaan pun bergerak cepat dengan kembali melakukan tes swab serta rapid test massal. Sebanyak 215 karyawan dan 167 anggota keluarga karyawan Sungai Rokan dilakukan swab dan rapid test massal.

Swab dilaksanakan kepada karyawan dan anggota keluarga yang memiliki kontak erat, sementara rapid test dilakukan kepada seluruh karyawan dan anggota keluarga di lingkungan unit kebun Sungai Rokan. Hasilnya, didapati 21 karyawan dan anggota keluarga positif Covid-19.  "Mereka yang terkonfirmasi positif langsung diberikan penanganan medis oleh perusahaan," jelasnya.

Sementara para pasien mendapat penanganan medis, manajemen perusahaan pun memperketat penerapan protokol kesehatan, termasuk mengeluarkan kebijakan melaksanakan work from home. "Alhamdulillah, dalam waktu dua pekan, semua sembuh dan kembali ke rumah. Ini artinya, tingkat kesembuhan kami lebih tinggi dari rata-rata nasional," urainya.

Jatmiko mengaku sangat bersyukur seluruh karyawan dan manajemen perkebunan unit Sei Rokan telah menerapkan protokol kesehatan ketat sehingga upaya memutus penyebaran Covid-19 berhasil dihentikan.

"Tidak ada yang pernah menyangka dan mengira seseorang membawa penyakit atau terinfeksi virus. Saya yakin jika lakukan sesuai prosedur, maka in sya Allah kita semua terhindar dari corona," ujarnya mengingatkan.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa karyawan adalah aset berharga perusahaan. Untuk itu, dia mengatakan PTPN V dalam beberapa waktu terakhir terus gencar melaksanakan uji swab dan rapid test terhadap ribuan karyawan perusahaan, terutama di daerah operasional yang dinilai rawan.

Sedikitnya tercatat 2.699 kali pemeriksaan kesehatan Covid-19 terdiri dari 2.428 tes cepat dan 1.012 kali tes swab dilaksanakan perusahaan holding perkebunan tersebut. Seluruh tes itu dibiayai perusahaan dengan nominal mencapai Rp2,8 miliar. Melalui pemeriksaan tes massal itu, PTPN V berharap upaya pencegahan dan penyebaran bisa ditekan seoptimal mungkin.(eca/ifr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook