Dengan membalikkan paradigma lama, menjalankan perbaikan dalam peningkatan efektivitas kinerja yang berjalan beriringan dengan perkembangan zaman adalah jalan sukses kedepan. Setelah integritas, maka inovasi yang memberi value menjadi kunci," kata Jatmiko.
Perubahan Ruang Perbaikan Terbesar
Jatmiko Santosa yang rutin mengunjungi unit kerja kebun dan pabrik yang tersebar di remote area yang ada di 6 kabupaten di Riau itu mengungkapkan bahwa sejak awal bertugas di PTPN V, dirinya selalu berpesan bahwa perbaikan adalah ruang terbesar di muka bumi ini.
Pendekatan digitalisasi yang diusung ternyata mampu diterjemahkan dengan baik oleh segenap karyawan PTPN V. Bahkan beberapa inovasi dan program yang lahir dari internal PTPN V telah diputuskan Pemegang Saham untuk menjadi platform bagi perusahaan perkebunan milik negara lainnya.
Mulai dari program sawit Rakyat melalui aplikasi Sawit Rakya Online yang menyiapkan jutaan bibit unggul tersertifikasi, kemudian program Dekarbonisasi yang membawa PTPN V sebagai perusahaan agrobisnis milik negara terbesar memiliki PLTBg, hingga beragam aplikasi yang mendukung fungsi cost control, production control, dan fraud control secara efektif dan efisien.
Perubahan nyata PTPN V dirasakan oleh seluruh karyawan perusahaan. Indra, salah seorang karyawan PTPN V yang 15 tahun terakhir bertugas di pabrik kelapa sawit Terantam, Kabupaten Kampar, Riau mengakui akan kapasitas dan kerja keras atasannya.
"Yang paling dirasakan adalah bonus tahun 2021 kemarin. Itu adalah bonus terbesar yang pernah diterima karyawan selama PTPN V berdiri," kata bapak empat anak tersebut.
Senada dengan Indra, Fitra karyawan yang bertugas di lokasi paling ujung provinsi Riau, tepatnya di Tanjung Medan, Kabupaten Rokan Hilir itu juga mengakui hal yang sama. Ia mengatakan sangat jarang pimpinan tertinggi perusahaan berkunjung hingga ke lokasi dia bekerja saat ini.
Namun, Pak Jatmiko berkenan hadir. Sudah beberapa kali Beliau langsung ke sini, memberikan arahan, semangat kepada kami semua. Semangat beliau yang menjadi energi kami untuk bekerja sepenuh hati," ujarnya.
Tak hanya karyawan aktif, para pensiunan PTPN V juga mengakui akan perbedaan perusahaan tempat mereka bertugas dahulu. Edi, pria 70 tahun yang mengabdi selama seperempat abad di PTPN V Kebun Lindai Kampar tersebut bangga menyaksikan perubahan nyata di PTPN V.
"PTPN V telah berubah. Tidak pernah kami para pensiunan ini menyangka Perusahaan akan mencapai Rp 1 triliun. Ini bahkan lebih," sebutnya.
Edi berharap PTPN V mampu untuk terus bermetamorfosis hingga menjadi perusahaan perkebunan plat merah yang membanggakan Indonesia di mata dunia.
"Banyak perbedaan yang kami lihat (dengan masa lalu). Semoga semakin sukses dan terus menebar manfaat bagi karyawan, masyarakat, bangsa dan negara," ujarnya.(eca)