PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berkontribusi terhadap penguatan ekosistem vokasi (keahlian terapan) yang menyasar angkatan kerja muda dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Riau.
Senin (20/6), PHR melaksanakan Pelatihan Penguatan Kapasitas Kepemimpinan dan Manajerial Pimpinan (Pakem) SMK di Auditorium Politeknik Caltex Riau (PCR) di Rumbai, Pekanbaru. Sebanyak 25 pimpinan SMK -- dari tujuh kabupaten/ kota di Riau-- terpilih mengikuti kegiatan yang berlangsung hingga Kamis mendatang (23/6).
"Pendidikan vokasi sangat fundamental untuk dapat menangkap peluang sekaligus mengatasi tantangan dunia kerja maupun wirausaha yang makin kompetitif. Pakem SMK dirancang untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan manajerial pimpinan SMK yang pada akhirnya bermanfaat bagi peningkatan kualitas siswa dan SMK yang dipimpin," ujar Manager Corporate Affairs Asset South PHR WK Rokan Wan Dedi Yudhistira dalam sambutannya.
Para pimpinan SMK yang terpilih telah lolos tahapan seleksi administrasi, seleksi substansi, dan wawancara. PHR menggandeng Politeknik Caltex Riau (PCR), yang merupakan politeknik swasta terbaik nasional asal Riau, sebagai mitra pelaksana program ini.
Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengapresiasi inisiatif PHR dalam turut memajukan pendidikan vokasi. "Para pimpinan SMK harus memanfaatkan program ini sebaik mungkin untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan mentransformasikan sekolah masing-masing ke arah yang lebih baik," tutur Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Riau Dr Yusri Rasul MT. Pemerintah, lanjut dia, sudah mengeluarkan beragam regulasi untuk mendorong pengembangan pendidikan vokasi. "Tinggal implementasinya yang perlu diperkuat," tegasnya.
Sejalan dengan aspirasi tersebut, Pelatihan PAKEM SMK dilakukan dalam dua fase, yakni 20–23 Juni dan 20-23 September 2022, dengan pendekatan pembelajaran aktif (active learning) dan pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Pada fase pertama, para peserta mengikuti workshop yang meliputi Manajemen Proyek; Tata Kelola Berbasis IT; Kemampuan Interpersonal; Penjaminan Mutu; dan Pengembangan Kerja Sama Strategis. Pimpinan SMK akan diminta menyusun rencana kerja dan merealisasikannya di sekolah masing-masing. Hasilnya akan dipaparkan pada fase kedua sebagai pembelajaran bersama.
Program PAKEM SMK ini merupakan salah satu di antara tiga subprogram SMK Binaan yang dijalankan PHR untuk mengembangkan kapasitas civitas akademika SMK dalam pengelolaan dan peningkatan satuan pendidikan SMK. Dua subprogram lainnya adalah Pengembangan Kapasisitas Siswa SMK (BASIS SMK) dan Program Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kependidikan (BIDIK SMK).
Tak hanya itu, sebagai bagian dari penguatan ekosistem vokasi di Riau, PHR juga akan mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi bidang Operator Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OK3) Migas, dengan dukungan Dinas Tenaga Kerja Provinsi. Sebelumnya, PHR berkolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja Pemkab Rokan Hilir (Rohil) dan Lembaga Pendidikan dan Kursus (LPK) setempat untuk memberikan pelatihan lifeskill di bidang komputer, bahasa Inggris, dan menjahit. Pesertanya 120 orang angkatan kerja muda dari Rohil yang sudah tamat pendidikan menengah atas namun saat ini belum bekerja. Pelatihan berlangsung sekitar satu bulan.(hen)