PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemko Pekanbaru menyerahkan pengelolaan pasar wisata kuliner di Jalan Agus Salim kepada LPM Kota Pekanbaru untuk merealisasikan rencana tersebut. Namun begitu belum jelas kapan LPM akan mulai menata dan mengelolanya.
Penunjukan LPM ini mendapat kritikan dari kalangan DPRD Kota Pekanbaru. DPRD berharap jalan tersebut tetap dikelola oleh Pemko melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) dan Dinas Pariwisata.
Protes ini disampaikan Ketua Fraksi PDIP Dapot Sinaga, Kamis (20/1). Menurutnya, soal pasar bukan bidangnya LPM.
''Pak Wali, apa tidak ada lagi yang bisa dipercaya untuk Pasar Agus Salim ini? Heran kami," ungkap Dapot, yang juga merupakan Sekretaris Komisi II DPRD Kota Pekanbaru.
Ditegaskan Dapot, memang selaku wakil rakyat sangat berharap rencana Pemko yang katanya ingin menjadikan kawasan Agus Salim itu seperti Malioboro, Yogyakarta, segera direalisasikan. Apalagi Pemko sudah menggusur pedagang kaki lima (PKL) dari lokasi tersebut demi menciptakan kawasan Agus Salim sebagai pusat kuliner, tertib lalulintas dan juga tempat jualan sayur.
"Kami di DPRD sangat mendukung itu dan minta bisa direalisasikan cepat. Tapi lihatlah, LPM itu bidangnya bukan untuk pengelolaan pasar. Cobalah tawarkan kepada ahlinya, supaya bisa berjalan maksimal kedepannya bukan hanya sesaat," tuturnya.
Ditegaskan Dapot lagi, pihaknya sangat mendukung LPM membantu pemko sesuai dengan tupoksi nya. "Kami tak setuju jika tetap dipaksakan ke LPM. Jadi, tolong lah Pak Wali, serahkan pengelolaan kepada masyarakat, dibina oleh Dipersindag dan juga Dinas Pariwisata," ungkapnya.
Ketua LPM Pekanbaru Sujarko atau biasa disapa Asun, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa LPM yang akan mengelola Pasar Agus Salim itu.
"Iya, kami dipercaya untuk mengelola Pasar Agus Salim. Namun nanti di lapangan itu kami dibantu oleh LPM kecamatan dan kelurahan, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang mengelola nya. Saling bekerja sama lah nanti itu. Kami hanya monitor dan pembinaan saja, " jelas Asun.
Saat ditanya kapan mau di realisasikan, Asun sebut masih proses. "Saya belum dapat informasi nya kapan akan dijalankan, karena semua dipercayakan kepada mereka," tuturnya.
Soal protes anggota DPRD mengapa harus dirinya yang mengelola, Asun menyampaikan pihaknya akan menjelaskan hal ini kepada Komisi II.
"Mungkin Pak Dewan kita belum mendapatkan informasi yang bulat soal pengelolaan Pasar Agus Salim ini. Tapi nanti kami akan jelaskan bila diperlukan. Yang jelas semua memang diserahkan kepada masyarakat setempat, kami hanya pembinaan, " paparnya.
Dikatakan Asun lagi, bahwa pengelolaan pasar ini adalah untuk membantu Pemko tanpa Pemko harus mengeluarkan APBD. "Kami juga nanti akan berikan bantuan pinjaman modal kepada pedagang untuk bangkit, artinya bagaimana bisa berkembang tanpa APBD," tuturnya.(gus)