PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sebanyak 1.862 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Para personel ini untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban di Bumi Lancang Kuning. Personel gabungan ini terdiri dari kepolisian, TNI, Satpol PP, dinas Perhubungan, dinas kesehatan, pemadam kebakaran dan instansi lainnya. Mereka akan melakukan operasi pengamanan dengan sandi Operasi Lilin Muara Takus 2019. Operasi dilaksanakan serentak di Indonesia selama sepuluh hari ke depan terhitung tanggal 23 Desember hingga 1 Januari 2020.
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, pihaknya telah melakukan gelar pasukan guna memastikan kesiagan personel dan peralatan pengamanan Nataru. Setidaknya ada ribuan personel yang dikerahkan untuk memberikan ketenangan dan rasa aman bagi masyarakat. "Ada 1.862 personel gabungan yang akan dikerahkan. Nanti setiap kota/kabupaten juga ada personel masing-masing," ungkap Agung di halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (19/12).
Disampaikan jenderal bintang dua, para personel akan disebar di sejumlah tempat. Di antaranya gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, objek perayaan tahun baru, terminal, pelabuhan, dan bandara. Selain itu para personel juga akan ditempatkan di 16 pos pelayanan dan 34 pos pengamanan yang tersebar di kabupaten/kota Provinsi Riau.
"Untuk di Pekanbaru ada pos pengamanan dan pos pelayanan yang berada di Jalan Gajah Mada, mal, bandara dan pelabuhan. Ini untuk memantau pergerakan keluar masuk orang di Pekanbaru," terang mantan Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
Pada Operasi Muara Takus ini, lanjut Agung, pihaknya menerapkan strategi mengedepankan tindakan preemtif dan preventif dengan didukung kegiatan intelinjen. Kemudian, melakukan deteksi dini serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.
"Kami lakukan langkah deteksi dini dari awal. Jika ditemukan sesuatu kami akan langsung bergerak. Pada prinsipnya kami ingin memberikan pelayanan terbaik dan rasa aman bagi masyarakat," imbuhnya.
Tak hanya itu saja, sebut Kapolda, pihaknya juga akan mengantisipasi potensi-potensi kerawanan yang dikhawatirkan terjadi seperti terorisme, kejahatan konvesional, dan kemacetan lalu lintas. Lalu, kecelakaan tranportasi, sweeping ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan haga sembako, konvoi dan balap liar, bencana alam, tawuran antarwarga serta pesta narkoba dan minum minuman keras. "Kita harus dapat bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait untuk menentukan langkah antisipasi proaktif dan menerapkan strategi yang tepat untuk mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada," ujar Kapolda.
Jaga Ketat Objek Vital
Sementara itu Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Taufik Nurhidayat SIK menjelaskan, pihaknya juga telah menyelenggarakan apel serentak. Dikatakannya, pengamanan difokuskan pada 61.308 objek diseluruh Indonesia. Termasuk di Kepulauan Meranti. Tidak hanya gereja, dan perkantoran seperti kantor PLN, Pelabuhan Pelindo dan sejumlah titik lainnya juga akan dijaga ketat.
Untuk Polres Kepulauan Meranti disiagakan sebanyak 30 personel dan diperkuatkan lagi dengan personel dari selurub polsek yamg tersebar. Apel itu juga telah diikuti sejumlah instansi vertikal yang tergabung dalam unsur pimpinan kecamatan. Usai apel dilanjutkan dengan pemusnahan terhadap berbagai jenis barang sitaan yang sebelumnya dilakukan pada kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD). Selain Apel, pihaknya juga melakukan pemusnahan terhadap barang sitaan negara.(rir/wir)