PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menambah wawasan sehingga para petugas pemotongan hewan kurban lebih berkompeten dan memahami tata cara penyembelihan hewan kurban, Taman Rekreasi Alam Mayang bersama dengan DPW Juru Sembelih Halal (Juleha) menggelar tata cara penyembelihan hewan kurban di Taman Rekreasi Alam Mayang, Sabtu (17/6) lalu.
Penasehat DPW Juleha Riau H Rinaldy Aris Maulidin mengapresiasi dan mengucap terima kasih sebesar-besarnya kepada Taman Rekreasi Alam Mayang yang bersedia menyelenggarakan Juleha ini untuk kepentingan masyarakat agar kegiatan ibadah kurban dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.
Menurutnya, ini adalah acara yang luar biasa karena banyak diikuti oleh para peserta yang tidak adanya berasal dari Kota Pekanbaru tetapi juga pesertanya berasal dari kabupaten lain seperti Siak, Pelalawan, dan Rengat.
"Ini adalah bagian daripada kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas ibadah pada masyarakat sekaligus upaya standarisasi bagi pelaksanaan penyembelihan hewan kurban," ujar H Rinaldy Aris Maulidin.
Sementara itu, Ketua pelaksana kegiatan Riyono Gede Trisoko mengatakan bahwa, pertembuhan teknologi dan informasi telah mempengaruhi cara berpikir cara berkehidupan bermasyarakat termasuk pemahaman dalam bidang ibadah di antaranya berkurban.
"Kami atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memfasilitasi Juleha sebagai sebuah lembaga nirlaba yang bertugas melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan penyembelihan hewan kurban," ujar Riyono, Ahad (18/6).
Dijelaskannya, kegiatan ini diikuti oleh 65 orang yang bukan hanya berasal dari masyarakat Tenayan Raya dan Kulim saja, tetapi juga diikuti oleh masyarakat yang berasal dari Kabupaten Siak, Pelalawan, dan Rengat.
"In Sya Allah kegiatan ini berjalan dengan lancar. Dan alhamdulillah peserta antusias untuk mengikuti prakteknya kegiatan ini dengan dilakukan penyembelihan 2 ekor kambing. Akhir dari kegiatan ini penyelenggara juga memberikan souvenir sebagai kenang-kenangan dari travel umroh NSK," jelasnya.
Dirinya berharap, kegiatan ini terciptanya suatu adab ber kurban, adab penyembelihan yang sesuai dengan fiqih sehingga kemanfaatannya kepada masyarakat lebih luas.
Dan kepada DPW Juleha, Riyono menyampaikan akan pentingnya penyembelihan ini di rencanakan kedepannya dibuat suatu materi uji kompetensi (MUK) sehingga sertifikasi penyembelihan dapat bermanfaat dan membuka lapangan pekerjaan tersendiri.
Sementara itu, Ketua MUI Pekanbaru Profesor Akbarizan mengatakan, MUI Kota Pekanbaru bersama dengan MUI di Kecamatan telah melakukan pembinaan-pembinaan serta pelatihan untuk para imam masjid, pengurus masjid dan panitia kurban tentang bagaimana pelaksanaan ibadah kurban ini.
Lanjutnya, pembinaan-pembinaan yang akan dilaksanakan oleh MUI nantinya bukan hanya penyembelihan saja, tetapi mulai dari kondisi hewan kurbannya bagaimana, termasuk proses ketika penyembelihannya.
"Kami nanti juga akan menyampaikan tentang fatwa MUI tentang penyakit kulit hewan ternak. Jika hewan ternak tersebut banyak terdapat penyakit kulitnya maka tidak terpenuhi syarat untuk menjadi hewan kurban," ujar Akbarizan.(dof)