PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 83 Pekanbaru, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya terbakar hebat, Selasa (17/10) malam. Total ruang kelas yang terbakar sebanyak enam kelas. Semuanya di lantai dua.
Rabu (18/10) pagi, asap masih sedikit mengepul di lantai dua gedung sekolah tersebut.
SDN 83 Pekanbaru ini tepatnya berada di Jalan Pontianak, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru.
”Yang paling parah terbakar empat kelas di lantai dua. Tak bisa lagi dipakai jadi ruang kelas. Kami pindahkan (proses belajar mengajarnya). Besok anak didik kami menumpang belajar di sekolah lain dulu,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd saat meninjau kondisi sekolah yang terbakar itu, kemarin.
Proses belajar mengajar terpaksa diliburkan. ”Hari ini (kemarin, red) diliburkan, namun besok (hari ini, red) sudah aktif masuk kembali. Menumpang di sekolah terdekat dulu. Di sekitar sini ada SDN 49 dan SDN 109,” tambah Abdul Jamal.
Sekitar pukul 06.00 WIB, Abdul Jamal sudah sampai di SDN 83. Beberapa guru terlihat ikut mendampingi Abdul Jamal. Beberapa kepala sekolah dari sekolah lain juga datang untuk melihat dan bertemu guru di sekolah yang terbakar itu.
Garis polisi terpasang di beberapa titik. Kayu bangunan menghitam menjadi arang. Bagian atap empat kelas yang terbakar terbuka lebar. Ruang kelas yang terbakar seluruhnya ada di lantai dua. Ruang kelas yang tersentuh api itu, totalnya ada sebanyak enam kelas. Yang hangus terbakar sangat parah ada empat kelas. Sisanya beberapa kelas yang lain terbakar pada bagian atapnya.
Beberapa murid datang untuk melihat sekolah mereka yang terbakar. ”Tadi malam dikasih tahu bapak, kalau sekolah terbakar. Ini mau lihat-lihat kondisinya seperti apa,” ungkap Rahma yang datang ke sekolahnya itu dengan beberapa temannya.
”Diliburkan hari ini. Saya kelas enam, itu yang di lantai atas sana. Padahal kemarin kami masih bisa belajar dan sekolah bersama teman-teman,” ungkap Rahma yang sedih karena sekolah tempat dia belajar sudah terbakar.
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution ikut datang meninjau. Ia melihat bagian gedung yang paling parah terbakar yakni sisi bagian pojok bagunan dekat pagar sekolah. Diduga kebakaran dipicu dari konsleting listrik di gedung paling pojok sekolah itu.
Ia katakan, untuk cepat memperbaiki bangunan sekolah yang terbakar itu, maka Pemko Pekanbaru akan mencoba dengan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT). ”Kami memikirkan bagaimana ini bisa cepat diperbaiki. Kasihan anak-anak didik nanti belajarnya, ada sebanyak 520 muridnya di sekolah ini. Kalau 2024 itu sudah pasti, ya, tetapi nanti kami diskusikan dengan TAPD apakah bisa menggunakan. Nanti kami bahas apakah bisa masuk di APBD Perubahan (2024, red) ini,” tambah Sekko.
Polisi Dalami
Kebakaran SDN 83
Sementara itu, Satreskrim Polresta Pekanbaru masih mendalami peristiwa kebakaran gedung SDN 083 Pekanbaru di Jalan Pontianak, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Bukit Raya. Sebagian gedung sekolah tersebut terbakar pada Selasa (17/10) jelang tengah malam.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra menyebutkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kebakaran tersebut. Untuk sementara, kebakaran diduga berasal dari kebakaran arus pendek kabel listrik di dekat gedung sekolah.
”Masih diselidiki, namun dugaan awal disebabkan korsleting listrik atau arus pendek dari kabel listrik, kemudian menjalar melalui pohon yang berdekatan dengan aula lantai dua sekolah itu,” sebut Kompol Bery, Rabu (18/10).
Kompol Bery memastikan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Sementara total kerugian belum bisa ditaksir. Setidaknya polisi kemarin sudah memeriksa tiga saksi terkait kebakaran tersebut.
Bery menyebutkan, kebakaran itu pertama kali dilihat Sahrul Akmal Latif, seorang warga setempat. Malam itu, sekitar pukul 23.18 WIB, Sahrul melihat api sudah menjalar melalui ranting pohon dan membakar gedung aula sekolah. Pengurus masjid ini kemudian menghubungi R Rizki yang merupakan Ketua RW 08 kelurahan tersebut.
Api dengan cepat menjalar jelang tengah malam itu, hingga Sahrul kemudian menelpon pemadam kebakaran. Sementara Rizki berusaha menghubungi Bhabinkamtibmas dan kelurahan setempat.
Ia juga menyebutkan, sejumlah guru sempat menyelematkan beberapa inventaris sekolah sebelum gedung-gedung tersebut terbakar hebat.
Pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 23.45 WIB dengan 10 unit armada yang datang bolak balik. 1 unit mobil water Canon Polda Riau turut terlihat datang untuk ikut memadamkan api. Api baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 1.05 WIB pada Rabu (18/10) dini hari.
Periksa Jaringan
Listrik Berkala
Dalam pada itu, kebakaran bangunan SDN 083 Pekanbaru harus segera direspon Pemko Pekanbaru dengan segera mencari solusi kemana proses belajar belajar akan dialihkan. Selain itu, sekolah di Kota Pekanbaru diminta bisa melakukan maintenance jaringan listrik untuk mencegah kebakaran akibat arus pendek.
”Tentu kami ikut prihatin dengan peristiwa kebakaran yang menghanguskan bangunan sekolah ini. Harapan kami agar proses transfer ilmu dari guru ke anak muridnya tidak terlalu lama terganggu, dan segera carikan tempat penampungannya,” kata anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Zulkarnain SE MSi kepada wartawan, Rabu (18/10).
Disampaikannya, musibah kebakaran bangunan sekolah di Pekanbaru bukan kali pertama. Dan dari pemeriksaan, hampir semua kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik atau arus pendek.
Untuk itu, politisi PPP ini meminta sekolah melakukan maintenance jaringan listrik secara berkala. ”Jika tidak paham dilakukan sendiri, tentu harus minta dukungan kepada ahlinya yaitu pihak PLN,” ujarnya. (ilo/end/gus/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Bukit Raya