PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru hingga kini telah melakukan pembinaan terhadap 111 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tersebar di 12 kecamatan. Pembinaan dilakukan dengan pendampingan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memberikan keahlian bercocok tanam.
Kepala Disketapang Pekanbaru Alek Kurniawan, Kamis (17/9) mengatakan, kelompok tani yang dibina pihaknya khusus menanam tanaman jenis hortikultura untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga."Seperti terong, sayur kol, cabai, tomat, kunyit dan lainnya," ucap Alek usai panen bunga kol dan terong bersama KWT Pelita Hati di Jalan Melati Tiga, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai.
Dinas Ketapang, ucapnya, sejauh ini juga terus bersinergi dengan Dinas Pertanian dan
Perikanan (Disnakan) PekanUntuk KWT di bawah binaan Dinas Ketapang, sebut Alek, lebih kepada kelompok tani yang memanfaatkan lahan kosong seperti yang berada di pekarangan rumah. "Dalam artian hanya untuk memenuhi keperluan rumah tangga," ungkapnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, jika lahan yang digarap lebih luas, maka itu nantinya akan masuk pada kategori untuk produksi. "Tapi kalau kelompok tani dengan lahan luas, itu lebih banyak di bawah pembinaan Dinas Pertanian. Karena sifatnya sudah untuk produksi. Tapi yang jelas, kami terus berkoordinasi untuk memastikan keperluan pangan bagi warga bisa tercukupi," ulas Alek.
Sediakan Outlet
Selain pembinaan terhadap kelompok tani, Disketapang sebelumnya juga sudah membuat terobosan berupa penyediaan outlet dalam memasarkan bahan pangan. Outlet ini diharapkan bisa membantu memenuhi keperluan pangan warga dan menjadi rujukan harga pangan.
Beberapa jenis bahan pangan yang ada di outlet Disketapang Pekanbaru ini adalah beras, telur, maupun gula. Selain itu, outlet dimanfaatkan untuk memasarkan hasil tanaman hortikultura seperti cabe, terung yang nantinya dihasilkan kelompok wanita tani yang berada dibawah binaan OPD ini.
"Kami berharap ke depannya (dapat memasarkan hasil pertanian kelompok tani,red). Kami saat ini kan punya outlet. Memang sementara outlet kita saat ini barang-barang pangan yang sudah jadi seperti beras, telur, dan gula," ujarnya.
Dia melanjutkan, ke depan direncanakan outlet bahan pangan ini tidak hanya menjual bahan pangan jadi.
"Kita berharap tanaman atau pangan hortikultura dari masyarakat itu bisa kita tampung di outlet kita. Kita lakukan penjualan melalui marketplace. Paling tidak ada informasi kita jual harga cabai sekian. Kita berharap kedepannya seperti itu. Bukan hanya menjual produk pangan jadi, tetapi juga pangan seperti sayur sayuran, jagung dan lainnya," imbuhnya.
Dalam pengelolaan outlet, Disketapang bekerja sama dengan Bulog dan PT Sarana Pangan Madani sebagai BUMD Pekanbaru.
"Kami sudah menjual beras. Harganya tentu di bawah harga pasar. Kami berharap pada masyarakat yang ingin mendapatkan barang pangan dengan harga yang murah bisa langsung ke outlet. Nanti ke depannya dengan sistem yang lebih canggih lagi, dengan IT," katanya.(ali)