KEMBALI TERTINGGI SEPANJANG SEJARAH

Laba Bersih PTPN V Tembus Rp1,3 Triliun

Pekanbaru | Jumat, 19 Agustus 2022 - 11:18 WIB

Laba Bersih PTPN V Tembus Rp1,3 Triliun
CEO PTPN V Jatmiko Santosa berdoa saat menjadi inspektur upacara HUT ke-77 RI di Kantor Direksi PTPN V, Kota Pekanbaru, Rabu (17/8/2022). (HUMAS PTPN V UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PT Perkebunan Nusantara V berhasil mencatatkan laba bersih Rp1,3 triliun untuk tahun buku 2021. Raihan tersebut kembali memecahkan rekor laba tertinggi PTPN V sepanjang perusahaan berdiri.

"Alhamdulillah, buah dari perbaikan yang digesa selama tiga tahun terakhir, dapat membawa Perusahaan untuk membukukan laba bersih Rp 1,305 triliun. Tertinggi sepanjang sejarah perusahaan berdiri," kata Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Kamis (18/8/2022).


Angka Rp1,3 triliun itu sendiri menyumbang hampir sepertiga dari total laba setelah pajak induk usaha PTPN V, Holding Perkebunan Nusantara tahun 2021 sebesar Rp4,6 triliun, atau melonjak 312,81 persen dari laba PTPN V tahun sebelumnya.

Konsistensi tren positif tersebut tetap berlanjut pada tahun ini. Pada semester pertama 2022 ini, PTPN V berhasil mencatatkan laba bersih unaudit sebesar Rp781 miliar. Angka tersebut meningkat 158 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021.

The Best CEO Strategic Orientation pada BUMN Award 2021 itu optimis di tahun ini kinerja perusahaan akan lebih baik walau korporasi mengalami pasang surut harga komoditas utamanya yaitu minyak sawit mentah atau CPO.

"Insyaa Allah 2022 lebih baik. Dengan dukungan penuh pemegang saham serta dengan sumber daya terbaik, ruang perbaikan serta selalu terbuka, tahun ini kita optimis melampaui capaian 2021," lanjut dia.

Keyakinan tersebut menurutnya berdasarkan pada perbaikan menyeluruh yang berhasil menjadi budaya dan terbukti memberi dampak positif. Perbaikan yang diusung Jatmiko Santosa dalam memimpin selama tiga tahun terakhir telah membawa perusahaan tersebut di kelas yang berbeda.

"Komitmen, konsistensi, dan persistensi semangat perbaikan ini harapannya cuma satu, menjadi leading company di bidangnya, serta berkontribusi nyata kepada bangsa dan negara, layaknya semangat kemerdekaan tahun ini, pulih lebih cepat bangkit lebih kuat," ujarnya.

Sosok yang mulai menakhodai PTPN V sejak medio 2019 itu sukses membawa PTPN V memecahkan beragam rekor secara berturut-turut, baik operasional maupun finansial meski harus dihadapkan pada badai pandemi berkepanjangan.

Catatan positif Jatmiko adalah saat berhasil mendongkrak produktivitas TBS tertinggi tepat setahun ia memimpin, atau pada 2020 sebesar 23,87 ton. Kemudian, tak butuh waktu lama capaian itu kembali pecah saat produktivitas 2021 menyentuh angka 24,02 ton.

"Kami bersyukur, sejalan dengan peningkatan produktivitas TBS kami, hasil olah crude palm oil atau produksi minyak sawit mentah sepanjang 2021 juga meningkat YoY (year on year) menjadi 574,08 ribu ton atau yang tertinggi kedua di antara seluruh perusahaan perkebunan milik negara", urai Jatmiko.

Kinerja operasional yang mumpuni di tengah badai Covid 19 tersebut berimbas kepada kinerja finansial. Pernah memecahkan rekor laba tertinggi tahun 2020 sebesar Rp417 miliar, angka tersebut kemudian terlampaui dengan raihan laba bersih 2021 yang menembus Rp 1,3 triliun.

Tidak dipungkiri bahwa pencapaian-pencapaian yang diraih tidak terlepas dari peningkatan harga komoditas di tahun 2021, namun efisiensi, optimalisasi produksi dan langkah-langkah strategis lainnya juga memberikan kontribusi yang nyata. Sebagai gambaran, keseluruhan langkah, inisiatif dan program strategis yang digulirkan sejak awal 2019 telah menciptakan nilai tambah (value creation) mendekati Rp700 miliar dengan asumsi harga CPO tetap sama dengan awal 2019," jelas Top CEO in Digital Transformation for Agro-Palm Oil Industry 2020 itu.

Lebih lanjut, sebagai korporasi yang bergerak dibidang komoditas, Jatmiko menyadari perkebunan tidak sekedar berbicara mengenai tanaman, budidaya ataupun iklim, melainkan mengenai manusia. Sehingga menurutnya perbaikan SDM lah yang harus menerima prioritas pertama.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook