Kapolda Pastikan Kesiapan Pengamanan Pemilu 2024

Pekanbaru | Rabu, 18 Oktober 2023 - 11:30 WIB

Kapolda Pastikan Kesiapan Pengamanan Pemilu 2024
Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal bersama Gubernur Riau Syamsuar, Ketua DPRD Riau Yulisman, dan Forkopimda Riau memeriksa pasukan saat simulasi Sistem Pengamanan (Sispam) Kota di Jalan Gadjah Mada Pekanbaru, Selasa (17/10/2023). Foto kanan, simulasi aksi kericuhan. (DEFIZAL / RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Polda Riau menggelar simulasi Sistem Pengamanan (Sispam) kota untuk pengamanan Pemilu 2024 pada Selasa (17/10). Saat simulasi, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau disandera oleh sekelompok orang di Jalan Gadjah Mada, Pekanbaru.

Mereka tidak puas dengan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kelompok masyarakat ini beberapa di antaranya terlihat menenteng senjata api. Sesaat kemudian, tim gabungan datang. Helikopter Direktorat Polairud juga dikerahkan ke lokasi kejadian.


Beberapa personel kepolisian dan antiteror turun dari helikopter. Tembak menembak antara tim gabungan dan kelompok penyandera tak terelakkan. Simulasi ini dipimpin langsung Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Meski simulasi, aksi yang dilakukan petugas gabungan dan petugas khusus cukup menegangkan. Apalagi suara tembakan menggema seperti saat konflik. Begitu juga dengan simulasi kerusuhan yang melibatkan pengunjuk rasa.

Kegiatan diawali dengan Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Mantap Brata Lancang Kuning 2023-2024, pengamanan Pemilu 2024. Operasi ini diselenggarakan selama 222 hari terhitung sejak 19 Oktober 2023 sampai 20 Oktober 2024 mendatang.

Ada ratusan tim gabungan yang mengikuti apel gelar pasukan. Di antaranya unsur Polri yang terdiri dari Brimob, Ditlantas, Sabara, Densus 88, Ditpolairud serta Unit Dalmas. Dari unsusr TNI diikuti personel TNI AD, TNI AU, dan TNI AL berikut pasukan khusus Kopasgat 462 Pekanbaru. 

Ada beberapa simulasi yang diperagakan dalam kesempatan ini. Simulasi sengaja dibuat serupa peristiwa aslinya. Mulai dari tingkatan sedang, berat, hingga luar biasa atau kontijensi. Seperti pengamanan aksi unjuk rasa yang disertai kerusuhan.

Kapolda Irjen M Iqbal mengatakan, peragaan ini dilakukan apabila terdapat konflik yang mengganggu stabilitas Kamtibmas. Polri memastikan penggunaan kekuatan secara tepat sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP) dengan mengedepankan legalitas, akuntabilitas, dan necessitas.

“Terorisme juga harus menjadi perhatian serius. Pada penyelenggaraan Pemilu 2019 terdapat enam aksi serangan teror. Ini tidak boleh terjadi di Pemilu 2024,” kata Irjen Iqbal.

Mendukung Operasi Mantap Brata, kata Iqbal, Polri telah menyiagakan 261.695 personel di seluruh Indonesia dan didukung Korps Brimob serta Dalmas Nusantara. “Polri juga telah membentuk pola pengamanan sistem wilayah atau zonasi personel Korps Brimob Polri dan Dalmas Nusantara. Untuk Korps Brimob terbagi empat wilayah, sedangkan Dalmas Nusantara terbagi dalam 7 zonasi,” tutur Iqbal.

Selain itu, Polri juga menyiapkan 2.000 personel Brimob Power on Hand Kapolri serta 8.500 personel Dalmas Nusantara yang siap dimobilisasi kapanpun ke seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, Polri mengoptimalkan preventive strike agar pelaku teror berhasil ditangkap sebelum melancarkan aksinya. Sehingga  dapat memastikan tidak ada letupan sekecil apapun pada penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Sebagai dukungan operasi ini, Polri juga telah menggelar Operasi Nusantara Cooling System 2023-2024. Operasi ini bertujuan untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok,” terangnya.

Selain itu, Irjen Iqbal juga bakal meletakkan anggotanya di tempat pemungutan suara (TPS) yang dinilai rawan pada Pemilu 2024. Menurut dia, walaupun Provinsi Riau bukan daerah dengan tingkat kerawanan pemilu tinggi, dia tak ingin lengah dan menganggap remeh.

Pihaknya akan memastikan pemilu berjalan damai. “Kami akan bekerja maksimal. TPS yang kami anggap rawan nanti akan ada pola pengamanan dan patroli,” sebutnya.

Pemilu yang aman juga diupayakan di tiap kabupaten dan kota di Riau. Terbukti dari tiap Polres, jajaran melakukan simulasi pengamanan pemilu, tak hanya di Kota Pekanbaru. Iqbal menjelaskan, Jalan Gadjah Mada dipilih sebagai lokasi simulasi seklaigus  untuk mengedukasi masyarakat. “Ketika ada suasana yang mengarah ketidakberaturan, masyarakat juga harus memiliki sense of crisis agar seluruh masyarakat juga terbiasa,” ungkapnya.

Iqbal menuturkan, TNI-Polri berada di garda terdepan dalam pengamanan. Namun keberhasilan pemilu juga bagaimana seluruh pihak dapat berperan, baik seluruh stakeholder maupun elemen masyarakat.

“Kami sudah melakukan upaya pencegahan dini preventif dengan menjaga persatuan dan kesatuan, mengeratkan kebersamaan, dan meminimalisir perbedaan. In sya Allah pemilu berjalan damai. Riau siap untuk menyelenggarakan pemilu,” tegasnya.

Sementara itu, di Kampar, Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja memimpin apel gelar pasukan Mantap Brata Lancang Kuning di lapangan Mapolres Kampar. Hadir dalam ucapara ini, Kapolres Kampar, Dandim 013/KPR diwakili Danramil 01 Bangkinang Mayor Inf Yuhardi, Ketua PN Bangkinang diwakili Petra Jeany Siahaan, Kalaksa BPBD Kabupaten Kampar Drs Agustar, Plt Kadishub Kabupaten Kampar Febriyasmi.(nda/kom)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook