PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kelakuan NMS (31) begitu bejat. Tidak hanya mencabuli anak baru gede (ABG) yang masih di bawah umur, driver taksi online ini juga menjajakan korbannya ke pria hidung belang via aplikasi kencan Michat.
Kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari keluarga korban ke Polsek Bukit Raya pada Ahad (16/7/2023). Pelaku saat itu langsung dibawa keluarga korban ke Mapolsek dan langsung ditahan.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jefri Siagian melalui Kapolsek Bukit Raya AKP Syafnil menjelaskan, aksi bejat ini telah dilakukan pelaku berulang kali. Pelaku menjanjikan korban yang baru berusia 17 tahun untuk dinikahi. Korban terperdaya dan beberapa kali dibawa pelaku check in ke sejumlah hotel.
''Mereka ini sudah menjalani hubungan pacaran beberapa bulan. Modus pelaku mengiming-imingi korban untuk dinikahi," kata AKP Syafnil pada pada Selasa (18/7/2023).
Peristiwa keji ini terbongkar oleh keluarga setelah anak mereka itu tidak pulang ke rumah pada Sabtu (15/7/2023). Ayah dan Abang kandung korban sudah berupaya mencari korban di mana-mana.
Baru pada Ahad (16/7/2023) didapati informasi bahwa korban pergi dengan seorang lelaki. Posisi mereka akhirnya diketahui sedang berada di Hotel di Jalan Paus.
''Pihak keluarga langsung menuju hotel dan mendapati pelaku dan korban di sana. Saat itu juga mengaku telah beberapa kali menyetubuhi korban yang masih duduk di bangku SMA ini,'' kata Kapolsek.
Pelaku mengaku setidaknya telah tiga kali menyetubuhi korban di Hotel di Panam, Pekanbaru. Mendengar itu, pihak keluarga langsung menggelandang pelaku ke Polsek Bukit Raya.
Sementara itu abang kandung korban, AP, bercerita bahwa adiknya itu telah pergi dari rumah lebih lama. Atau sejak 8 Juli 2023 lalu. Adiknya itu pamit mau pergi ke rumah temannya.
Sejak itu, kata AP, pihak keluarga kehilangan jejak korban. Sampai sewaktu ketika ada yang memberi tahu bahwa korban terlihat sedang berada di salah satu hotel di Pekanbaru. Menurut AP, adiknya itu telah dijaja pelaku ke pria hidung belang lewat aplikasi michat.
''Dari informasi dia berada di hotel itu, kami cari tau. Ternyata adik kami ini katanya dijual lewat aplikasi Michat. Kami coba memesan Michat untuk mencari keberadaan adik kami,'' sambung AP.
AP menyebutkan, dirinya berhasil melacak keberadaan adiknya lewat aplikasi Michat. Hal itu diketahui pada Sabtu (15/7) setelah mencoba memesan salah satu akun Michat dengan nama Bella yang sedang berada di Hotel Jalan Paus.
''Memang betul, kami menemukan adik kami di kamar hotel bersama pelaku. Saat itu dia sempat mau kabur, tapi berhasil ditangkap dan sempat dihajar warga," ungkapnya.
AP menyebutkan, sang adik mengaku kepada keluarga bahwa dirinya disekap dan dicekoki narkoba. Kemudian dipaksa untuk melayani tamu dari Michat.
Laporan: Hendrawan Kariman (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman