(RIAUPOS.CO) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru melakukan razia ke tempat prostitusi berkedok panti pijat yang berada di Perumahan Jondul, Senin (16/7) malam. Sebanyak tiga wanita yang diduga sebagai pemuas nafsu lelaki hidung belang dan empat kasur  diamankan petugas.

Pelaksanaan razia tempat maksiat di Kelurahan Bambu Kuning tersebut bukan yang pertama kali. Tapi telah berulang kali dilakukan penegak peraturan daerah (perda). Satpol PP mendapatkan laporan tentang keberadaan panti pijat di sana yang meresahkan masyarakat.

Dalam proses razia tersebut, belasan personel Satpol PP Pekanbaru menyisir satu per satu rumah yang dijadikan tempat aktivitas pros‎titusi. Namun sayangnya kedatangan petugas sudah diketahui para pemilik rumah. Sehingga sebagai besar dalam kondisi telah tutup.

Kepala Badan Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono mengatakan, ‎razia dilakukan dalam rangka penegakan perda yang berlaku di Kota Bertuah.

Dalam razia tersebut, pihaknya mengamankan lima wanita yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK).

"Ada lima wanita dan empat kasur yang kami amankan," ungkap Agus Pramono, Selasa (17/7).

Lanjut mantan Kepala Badan Kesatuan Berbangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru itu, ‎razia yang dilakukan di Perumahan Jondul tersebut tidak terhenti sampai di sana. Pihaknya akan terus melakukan pengawasan hingga lokasi tersebut tidak ada aktivitas lagi.

"Kami akan terus awasi. Setiap malam kami awasi. Dengan seperti itu, aktivitas di sana perlahan-lahan akan hilang sendirinya," papar Agus.

Terhadap lima wanita yang diamankan, kata Agus, pihaknya melakukan pendataan‎. Selanjutnya akan diserahkan ke Dinas Sosial Kota Pekanbaru untuk dilakukan proses pembinaan. "Kami serahkan ke Dinas Sosial untuk proses lebih lanjut," jelasnya.

Selain itu disampaikan dia, pihaknya juga melakukan razia tempat penghinapan kelas melati dengan sasaran pasangan tanpa ikatan resmi, namun tidak didapati ada ‎pasangan tersebut. (lin)