PELAYANAN PUBLIK

Bertiga Datangi MPP, BEM UIR Kembali Kritik Penyaluran Sembako, Ini Kata Wali Kota

Pekanbaru | Senin, 18 Mei 2020 - 17:24 WIB

Bertiga Datangi MPP, BEM UIR Kembali Kritik Penyaluran Sembako, Ini Kata Wali Kota
Mahasiswa dari BEM UIR mengkritisi penyaluran sembako Pemko Pekanbaru dalam aksi yang digelar di MPP Pekanbaru, Senin (18/5/2020).(M ALI NURMAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIR Novianto bersama dua rekannya datang ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Senin (18/5) siang. Dia secara simbolis memberikan sembako pada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sebagai kritikan karena menilai penyaluran saat ini belum adil.

Sembako yang dibawa berisi beras, mi instan, dan penyedap rasa. Karena Novianto tak berhasil menemui Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, maka sembako yang dibawanya diterima oleh Kabag Humas Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Mas Irba Sulaiman.''Saya terima paket sembako ini. Nanti saya sampaikan ke wali kota,'' kata Irba. 

Usai penyerahan sembako sebagai tanda kritik, Novianto mengungkapkan, kritik awal sudah disampaikan dalam bentuk papan bunga yang ditujukan kepada wali kota Pekanbaru pada tahap pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kini, PSBB Pekanbaru sudah tahap ketiga.

"Pada tahap pertama, kami sudah menyampaikan tuntutan soal transparansi anggaran dan transparansi data. Sampai saat ini, kami belum mendapatkan data itu. Untuk itu, kami menyampaikan kritikan bahwa PSBB tahap kedua tidak ada perkembangannya," ucap Novianto.

Maka dari itu, BEM UIR datang ke kantor wali kota. Hal ini guna membuktikan bahwa mahasiswa UIR menyampaikan aspirasi masyarakat. 

"Kami membawa suara masyarakat bahwa PSBB Pekanbaru belum maksimal. Untuk itu, kami kirimkan sembako ini agar wali kota sadar bahwa belum seluruh masyarakat mendapatkannya. Meskipun sudah ada penyaluran sembako dari wali kota tapi menurut kami belum merata atau tidak adil," sebut Novianto.

Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT saat dikonfirmasi memastikan proses penyaluran bantuan sosial di Pekanbaru dilakukan transparan. Nama-nama penerima dapat dilihat di setiap kantor camat.

''Nama penerima kita tempel di kantor camat. Bisa dilihat, tidak ada yang ditutupi,'' jelasnya. 

Saat awal penyaluran, memang data sempat menjadi kendala karena Pemko Pekanbaru harus melakukan pengumpulan dari nol.

''Penerima ini kan di luar data terpadu kesejahteraan sosial dari Kementerian Sosial. Jadi kita himpun dari nol berdasarkan rekomendasi dari RT dan RW. Yang paling tahu yang butuh itu pak RT dan RW,'' ujarnya.

Dia kemudian mempersilahkan seluruh BEM yang ada di Pekanbaru untuk mengawal jalannya penyaluran bansos ini.

“Kepada adik-adik BEM, silahkan dikawal. Kita terbuka untuk itu,'' tutupnya.

Laporan: M Ali Nurman (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Baca Juga :Sengkarut Sampah Kota Bertuah







Tuliskan Komentar anda dari account Facebook