Propam Periksa Personel Polres Meranti

Pekanbaru | Senin, 16 Maret 2020 - 09:43 WIB

Propam Periksa Personel Polres Meranti
Kombes Pol Sunarto (Kabid Humas Polda Riau)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Personel Polres Kepulauan Meranti berinisial TM, diperiksa Bidang Propam Polda Riau. Pemeriksaan ini, terkait tindakan tegas terukur yang dilakukan polisi berpangkat Brigadir terhadap Abdul Hamid hingga meninggal dunia. 

Abdul Hamid merupakan warga Jalan Perjuangan, Selatpanjang. Pria 40 tahun itu diamankan ke Mapolres Kepulauan Meranti, Rabu (11/3) lalu, lantaran melakukan penghadangan kepada sejumlah pengendara yang melintas Jalan Rintis. 


Setibanya di Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT), Hamid malah marah-marah dengan petugas yang hendak menginterogasinya. Bahkan, dia melakukan penyerangan kepada petugas menggunakan senjata tajam (sajam). Namun, Hamid dilumpuhkan dengan timah panas. 

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto ketika dikonfirmasi Riau Pos mengatakan, insiden tersebut tengah ditangani Bidang Propam Polda Riau. Diakuinya, Brigadir TM juga telah menjalani pemeriksaan. "Iya, yang bersangkutan diperiksa (Bidang Propam)," ujar Sunarto, akhir pekan lalu.

Pemeriksaan tersebut, untuk mengetahui secara pasti penyerangan yang dilakukan oleh Abdul Hamid terhadap petugas. Selain itu, untuk memastikan apakah tindakan yang dilakukan sesuai prosedur atau tidak. "Setiap yang dilakukan itu, kan mesti dipertanggungjawabkan," katanya.

Sebelum melakukan pe­nye­rangan, Abdul Hamid menebar ancaman melalui media sosial (medsos). Dia menyampaikan, dirinya ditilang oleh Polisi Lalu Lintas (Polantas) lantaran mengendarai motor tanpa mengenakan helm ketika mengantar anaknya ke sekolah. 

"Selamat pagi bapak Kapolres bersama bapak kepala Pol lantas. Mohon maaf yg sebesar2 ya tadi saya antar anak sekolah lupa bawak helem jadi saya suruh jalan kaki cari helem. sekarg saya berada di jalan perjuangan gg Abdul Rahman belakang masjid takwa, saya mohon yg menahan motr saya tadi di suruh memalukan kerumah kalo sampe jm 10 tidak di kemblikan saya tebas leher ya kalo jumapa nanti jagan salah kan saya ya pak kalo prajurit bapak ber gelimpagan nantai saat ber rajia Sekali lg maaf," tulis Abdul Hamid di dinding medsosnya.

Peristiwa tersebut ini, bermula ketika anggota Brigaidr RK dalam perjalanan menuju Selat Panjang. Namun, di tengah perjalanan tepatnya di Jalan Rintis dihadang seorang tak dikenal yang mengenakan baju warna hijau.

Informasi dari warga, yang bersangkutan kerap melakukan penghadangan kepada setiap pengendara sepeda motor. Karena meresahkan masyarakat, Abdul Hamid diamankan ke Mapolres Kepulauan Meranti.

Setiba di Mapolres Kepulauan Meranti, pria 40 tahun coba ditenangkan dan diinterogasi oleh petugas piket. Pengakuan Hamid, dirinya melakukan penghadangan karena tidak senang motornya ditilang. Kemudian, petugas meminta tas milik warga Jalan Perjuangan untuk dilakukan pemeriksaan atau penggedahan, tapi dia menolaknya. 

Lalu, Abdul Hamid meluapkan emosinya dengan memukul meja SPK yang mengakibatkan monitor komputer terhempas. Kemudian petugas kembali berupaya menenangkannya, namun dia mau menyerang anggota dengan paralon.   Tak hanya itu saja, Hamid memberontak dengan menyerang dengan paralon dan sembari mengejar petugas dengan senjata tajam (sajam) yang dicabut dari pinggangnya. Melihat situasi yang membahayakan, petugas melakukan tindakan tegas terukur, sehingga yang bersangkutan meninggal di tempat.(gem)

Laporan : RIRI PADAM









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook