RIAU

Menteri ESDM Sebut Alokasi Solar Cukup

Pekanbaru | Jumat, 15 Oktober 2021 - 10:25 WIB

Menteri ESDM Sebut Alokasi Solar Cukup
Menteri ESDM Arifin Tasrif bersama Gubernur Riau Syamsuar saat melakukan peninjauan ke wilayah kerja PHR di Duri, Kamis (14/10/2021). (DISKOKINFOTIK RIAU UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terjadi di Riau, khususnya Kota Pekanbaru beberapa hari terakhir. Sejumlah SPBU di Pekanbaru mengalami kekosongan. Alhasil antrean mengular terjadi beberapa SPBU yang masih ada stok. Kondisi ini membuat masyarakat mengeluh.

Terkait hal ini Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif saat kunjungan kerja (kunker) ke Riau mengatakan akan menindaklanjuti laporan kelangkaan BBM solar ini.


"Solar banyak, stoknya banyak, saya masih nggak tahu kenapa sampai kekurangan. Apa bocor?" kata Arifin.

Sebab, kata Arifin, alokasi solar dari pusat sudah cukup. "Saya baru dengar ada kelangkaan, tidak ada langka-langka," jelasnya.

Sementara Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar  memaparkan kepada Menteri ESDM, bahwa saat ini pengganti BBM jenis B30 campuran biodiesel berbasis kelapa sawit sudah ada di Riau sejak 2019.


"Saat ini pengolahan pengganti BBM itu sebenarnya sudah ada di Riau sejak tahun 2019. Diresmikan di Pertamina Dumai. Ini akan dikembangkan menjadi B50 sampai B100, seperti yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo," kata Syamsuar.

Targetkan Produksi Blok Rokan Meningkat 2023

Pada bagian lain Menteri ESDM Arifin Tasrif mengharapkan hasil produksi Pertamina Hulu Rokan (PHR) bisa meningkat. Dengan target pada tahun 2023 mendatang bisa mencapai 200 ribu barel per hari. Hal tersebut disampaikan Arifin saat melakukan kunjungan kunker di wilayah kerja PHR area Minas Kabupaten Siak, Riau, Kamis (14/10)

"Diharapkan produksi minyak Blok Rokan dapat meningkat signifikan.Tahun 2023, produksi minyak Blok Rokan harus di atas 200 ribu barel per hari," katanya.

Ia mengatakan, untuk peningkatan produksi Blok Rokan diharapkan bisa menahan laju penurunan produksi dan bisa meningkatkan produksi di tahun mendatang. Saat ini, laju penurunan produksi Blok Rokan sudah bisa diatasi dengan dilakukan banyak pengeboran sumur baru, dan ini akan terus ditingkatkan ke depannya.

"PHR juga saat ini sedang melakukan pengenalan teknologi baru sebagai salah satu sistem monitoring yang diterapkan yang bisa menghemat waktu dan menghemat biaya," sebutnya.

Dengan adanya teknologi baru tersebut, diharapkan bisa mendeteksi masalah yang terjadi di lapangan dan bisa dilakukan langkah-langkah perbaikan.

"Saat ini sudah menggunakan teknologi informasi yang paling baru," ujarnya. 

Arifin juga mengatakan, bahwa wilayah Duri memiliki sumber energi yang potensial. Ia berharap PHR bisa melakukan eksplorasi yang masif untuk meningkatkan produksi. 

"Sekarang pada posisi 56 ribu barel per hari, khusus di Duri. Tentu saja daerah ini masih memiliki sumber minyak yang potensial untuk ke depannya," kata Arifin.

Sementara Gubri Syamsuar saat mendampingi Menteri ESDM juga ikut menyemangati pekerja PHR agar bersemangat, dan terus memberikan yang terbaik untuk meningkatkan produksi minyak di wilayah kerja Blok Rokan.

"Kami mendukung adanya peningkatan-peningkatan produksitivitas yang terkait dengan migas ini. Dengan datangnya Menteri ESDM ini, kami harap para pekerja PHR dapat termotivasi untuk terus bersemangat," harapnya.(sol) 
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook