PEKANBARU(RIAUPOS.CO) -- Puluhan ibu-ibu PKK tampak serius melipat dan melilitkan kertas koran hingga plastik kemasan deterjen bubuk, di Kantor Camat Rumbai Pesisir, Rabu (12/6). Mereka melakukan itu lantaran sedang mengikuti pelatihan daur ulang sampah menjadi kerajinan menarik yang bernilai ekonomis.
“Pemasaran dibantu bank sampah dan ikut bazar. Seperti tas itu tahan lama dan juga antiair,” ucap Kasi Kesos Kecamatan Rumbai Pesisir Umbarani Dewi kepada Riau Pos.
Mulai dari membuat taplak meja dari plastik kemasan deterjen bubuk, tempat tisu dari koran dan kardus, serta membuat tempat permen dari bekas minuman ringan.
“Setiap kelurahan mengirimkan empat orang perwakilan, yang mana nantinya, keahlian itu akan diajarkan ke masyarakat sekitar,” kata. Dari delapan kelurahan di Kecamatan Rumbai Pesisir, lanjut Umbarani, masing-masing mengirimkan perwakilan empat orang. Usai pelatihan, barulah mereka menyelenggarakan di daerah kelurahannya bersama masyarakat.
“Dari ibu PKK ini, nantinya akan meyosialisasikan. Jadi, masyarakat tahu,” ungkapnya.
Selain itu, rencananya besok masyarakat akan kembali melakukan pelatihan. Dalam hal membuat kompos dari sampah rumah tangga yang langsung diajarkan oleh pihak DLKH Pekanbaru.
“Pada 27 Mei lalu, kami sosialisasi bank sampah juga. Besok, sama-sama belajar membuat kompos dari sampah organik. Nanti antara nabati dan hewani dipisah,” tambahnya.
Untuk taplak meja tergantung besar, harga berkisar Rp100 ribu sampai Rp125 ribu rupiah. Sementara tempat tisu yang telah dipermis dihargai Rp100 ribu rupiah.
“Tidak ada yang tersisa. Sisa membuat taplak dan tisu, kardus maupun sampah plastik bisa dijual ke bank sampah,”
Dari tabungan bank sampah, lanjut dia, warga saat lebaran lalu bisa mengumpulkan uang untuk keperluan Idul Fitri 1440 H, mulai dari Rp600 sampai Rp1 juta.
“Setiap perenam bulan bisa diambil uangnya. Selain mengurangi sampah. Bisa dijual, paling tidak, tidak perlu beli sendiri,” urainya.(*1)