PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Riau, hingga saat ini terus menggerakkan pengumpulan zakat. Khusus di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan Pemprov Riau. Dalam sebulan zakat yang terkumpul mencapai Rp4,1 miliar.
Ketua Baznas Riau, Masriadi Hasan mengatakan, dana zakat yang terkumpul dari ASN Pemprov Riau tersebut terdiri dari dua sumber. Yakni yang bersumber dari gaji dan juga dari tunjangan para ASN.
"Saat ini, dalam sebulan zakat dari ASN Pemprov Riau terkumpul Rp4,1 miliar. Yang terdiri dari zakat dari gaji Rp1,4 miliar dan yang bersumber dari tunjangan sebesar Rp2,7 miliar," kata Masriadi pada acara penyerahan zakat gubernur, forkopimda dan pimpinan BUMD se-Provinsi Riau di Gedung Daerah Riau, Selasa (12/4).
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya yakin pengumpulan zakat tersebut dapat lebih meningkat setelah adanya pembayaran zakat dengan menggunakan payroll sistem atau dipotong langsung dari rekening ASN. Karena pengumpulan zakatnya bisa lebih cepat.
"Pada tahun 2021 lalu, zakat terkumpul sekitar Rp15 miliar, namun di tahun ini Insya Allah dana zakat yang terkumpul bisa lebih banyak," harapnya.
Pihaknya menargetkan, tahun ini zakat yang terkumpul bisa mencapai Rp40-50 miliar. Karena itu pihaknya juga meminta dukungan dari semua pihak.
"Target kami, zakat yang terkumpul tahun ini bisa mencapai Rp40-50 miliar. Atau ada kenaikan di atas 100 persen. Namun tentunya itu memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Riau," ujarnya.
Sementara itu, Gubenur Riau Syamsuar mengatakan, gerakan cinta zakat yang digalakkan saat ini sejalan dengan program pemerintah yang memiliki kerja yang sangat besar untuk mengentaskan kemiskinan, menangani musibah dan bencana serta menuntaskan program Sustainable Development Goals (SDGs).
Menurutnya, zakat memiliki potensi strategis yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan pendapatan masyarakat, yang diharapkan dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi nasional khususnya penguatan pemberdayaan ekonomi umat.
"Selain itu penyaluran zakat juga dapat dimanfaatkan untuk menangani kemiskinan," ucapnya.
Syamsuar mengungkapkan, beberapa hari yang lalu pihaknya mendapatkan surat dari ketua Baznas pusat, tentang ajakan sebagai panutan zakat kepada Pemerintah Provinsi Riau tentunya bersama Forkopimda dan instansi vertikal lainnya.
Ia menerangkan, sebagaimana dimaklumi, program gerakan cinta zakat merupakan gerakan secara nasional dari Baznas Republik Indonesia yang diluncurkan oleh Presiden RI beberapa waktu lalu untuk mendorong partisipasi masyarakat meningkatkan zakat, infaq dan sedekah.
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu menggelorakan gerakan cinta zakat kepada seluruh masyarakat yang wajib berzakat dan meneladani pemimpin dalam menunaikan zakat.
"Tentunya kita harapkan gerakan ini juga dapat membantu masyarakat yang kurang mampu," ujarnya.(sol)