PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - MEMASUKI pekan kelima 2016, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 138 kasus. Selama sepekan terakhir terjadi 22 kasus.
Meski kasus ini cukup tinggi , Pemko Pekanbaru belum menetapkan status kondisi luar biasa (KLB) DBD. ”Kami melihat jumlah kasus ini menurun setiap pekannya.
Memang di awal-awal Januari cukup tinggi di mana terjadi 38 kasus DBD. Namun setelah memasuki pekan kelima, makin menurun menjadi 22 kasus. Dengan jumlah kasus yang ada saat ini, maka belum memasuki tahap KLB,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru drg Helda S Munir melalui Kabid Pengendalian Kesehatan Gustiyanti MKes kepada Riau Pos ,Rabu (10/2).
Ia merinci, data masing-masing kecamatan dari 138 kasus yaitu Sukajadi 10 kasus, Pekanbaru Kota 2, Senapelan 13,Rumbai Pesisir 19 , Rumbai 9 , Limapuluh 7 , Sail 2 , Bukit Raya 10, Marpoyan Damai 14 , Tampan 19, Tenayan Raya 6, dan tertinggi di Payung Sekaki dengan jumlah 27 kasus.
Menurutnya, beberapa pekan terakhir kondisi cuaca masih tak menentu. Ia berharapkasus DBD semakin turun dengan pola hidup bersih dari masyarakat.
”Seperti kita tahu, hingga saat ini keadaan cuaca masih belum stabil. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan penyakit DBD masih tinggi. Nyamuk Aides Aegypti ini cukup cepat berkembang dalam cuaca seperti ini,” ujarnya.
Mengenai antisipasi yang dapat dilakukan, ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS). Artinya masyarakat lah yang paling berperan penting dalam melakukan antisipasi.