KOTA (RIAUPOS.CO) – Menyikapi kenaikan harga beras, Perum Bulog mengaku sudah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengendalikan kenaikan serta menstabilkan harga. Pengendalian dilakukan dalam bentuk operasi pasar.
Termasuk di Kota Pekanbaru bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru. Ini dalam rangka menetapkan harga eceran tertinggi sebesar Rp8.400 per kilogram (kg).
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Riau-Kepri Ali Ahmad Najih Amsari SPi ME menyebutkan, hingga saat ini realisasi operasi pasar mulai akhir November 2015 hingga saat ini mencapai 5.085,112 ton yang disebar ke berbagai wilayah seperti Pekanbaru, Dumai, Tanjungpinang dan Batam.
Operasi pasar bertujuan untuk mengantisipasi harga beras di masyarakat agar stabilisasi harga tetap terjangkau dengan normal. Selain itu, Bulog juga berhara masyarakat dapat memperoleh beras berkualitas medium yang baik dan dengan harga yang sangat terjangkau.
”Untuk wilayah Pekanbaru, operasi pasar sudah dilakukan sejak Januari 2016. Bulog selalu memantau harga-harga dan akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengendalikan harga. Kenaikan lima persen saja, sudah bisa menjadi pertimbangan Bulog dalam melakukan operasi pasar,” kata Ali Ahmad, Rabu (10/2) di ruang kerjanya.