PEKANBARU (RIAUPOS.CO) USAI kabar tewasnya pekerja flyover Pasar Pagi Arengka akibat kecelakaan kerja mencuat ke permukaan, kemarin, berita mengejutkan kembali muncul. Direktur I PT Dewanto Cipta Pratama, Ir Dedy Eko Sukamto ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Pekanbaru, Kamis (10/12). Perusahaan yang dipimpin Dedy merupakan rekanan pembangun flyover Pasar Pagi Arengka.
Pria kelahiran Jember 1969 itu ditemukan dalam kondisi terbaring tak bernyata di atas tempat tidur di kamar nomor 1118, Jalan Jenderal Sudirman sekitar pukul 12.30 WIB.
Kapolsek Pekanbaru Kota AKP Sunarti melalui Kanit Reskrim Polsek Pekanbaru Kota Iptu EJ Manullang mengatakan, pertama kali yang menemukan korban seorang karyawan hotel bernama Hari Rizki (21). “Saat itu sekitar pukul 12.30 WIB. Saksi sesuai SOP hotel waktunya melakukan pengecekan kamar hotel,” kata EJ Manullang.
Sesampai di kamar korban, saksi mengetuk pintu namun tidak ada yang membuka pintu. Hingga saksi menggunakan master key untuk membuka pintu. Saksi melihat masih ada tamu yang seperti lagi tidur terlentang berselimut.
Saksi kemudian memberitahukan kepada atasannya. Kemudian saksi Hari Rizki bersama atasannya Sri Artha (HR Coordinator) , Widodo (HK Coordinator) dan saksi dua teman korban yang saat itu ingin menjemput korban untuk bekerja menuju ke kamar 1118.
“Karena tidak ada reaksi korban pada saat dipanggil, maka pihak hotel menghubungi Polsek Pekanbaru Kota,” kata Manullang.
Kapolsek Pekanbaru Kota AKP Sunarti bersama personel lainnya tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP. “Setelah dicek, benar korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Untuk sementara tidak ada ditemukan tanda kekerasan,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan EJ Manullang bahwa, menurut keterangan saksi dua yaitu Romli (40), bahwa dirinya bekerja di perusahaan yang sama dengan korban. Di mana perusahaan mereka sedang melakukan pembangunan flyover Pasar Pagi Arengka Pekanbaru.
“Tadi malam pukul 22.30 WIB, saksi dua ditugaskan untuk mengantar korban ke hotel karena korban baru datang dari Jakarta, dan hari itu juga korban meminta saksi dua untuk menjemput lagi ke hotel,” katanya.
Dari keterangan EJ Manullang lagi, bahwa pada saat itu di dalam kamar hotel pihaknya menemukan sejumlah uang. “Ada sejumlah uang sekitar Rp2 juta yang kami amankan serta barang bukti lainnya. Diduga, melihat dari kondisinya yang telah menghitam korban mengalami serangan jantung,” katanya.