Sandra, general manager hotel tersebut membenarkan adanya salah satu tamu yang menginap di hotelnya meninggal dunia. “Sudah ditangani kepolisian. Dia sendirian dan baru menginap semalam,” katanya.
Kini, jasad korban sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Kerabat korban sudah berdatangan ke hotel untuk mengetahui kondisi keluarganya itu. “Pihak perusahaan korban juga sudah datang,”ujarnya.
Pembangunan
Flyover Tetap Jalan
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dadang Eko Purwanto membenarkan bahwa direktur PT Dewanto Cipta Pratama ditemukan meninggal dunia. Dia mengetahui kabar tersebut dari salah seorang staf korban.
“Iya, saya mendapat telepon, dan informasinya yang saya terima kontraktor flyover bernama Dedy meninggal di kamar hotel. Sekarang mungkin masih dalam pemeriksaan aparat,” ujar Dadang, kemarin.
Ditanya apa yang menjadi penyebab meninggalnya kontraktor tersebut, Dadang tak mengetahuinya. “Saya tidak tahu pasti, yang jelas informasinya meninggal mendadak dalam kamar. Silakan dicek dulu ke lokasi, saya masih menunggu informasi selanjutnya,” kata Dadang.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau, Yunnan Haris juga membenarkan bahwa Direktur PT Dewanto Cipta Pratama ditemukan meninggal dunia di kamar hotel. Dia terkejut mendengar kabar itu, karena sebelumnya Yunnan berencana untuk rapat bersama korban.
Sebelum rapat, Yunnan juga merencanakan untuk meninjau proyek flyover Pasar Pagi Arengka bersama almarhum. “Saya bilang ke stafnya, kita ketemu di lokasi proyek pukul 10.00 WIB. Harusnya ketemu sama dia (korban, red) di proyek. Ditelepon stafnya tak diangkat. Jadi mau bilang apa lagi. Jadi anak buahnya balik ke hotel,” kata Yunnan.
Saat ditemui oleh stafnya ke hotel, ternyata Dedy sudah tak bernyawa. “Baru ketemu dia sudah tak bernyawa. Langsung dikabari sama stafnya ke saya,” ujarnya.
Yunnan menjelaskan, almarhum menginap di hotel sendirian. Dia datang dari Jakarta pada Rabu (9/1). “Dia rencananya ada rapat dengan saya di Pekanbaru. Dia dari Jakarta. Datang ke Pekanbaru kemarin. Hari ini (kemarin, red) rencana ada rapat juga,” sebutnya.
Sampai saat ini, dia tak mengetahui apa penyebab meninggalnya almarhum. Dia juga merasa aneh. Sebab, almarhum tidak pernah mengidap penyakit jantung. “Entah apa sakitnya, jantung atau apa, nggak tahu saya. Tapi dia tak sakit jantung,” ujarnya.
Dia juga tak berani menduga-duga bahwa korban dibunuh. Menurut Yunnan, Dedy adalah orang yang baik. “Apa motifnya, nggak tahu kita. Tapi dia bagus orangnya. Kalau umurnya sekitar 50 tahun lewat lah,” ujar dia.
Rencananya kata dia, jenazah korban akan dimakamkan di Jakarta. “Kalau tidak ada masalah, rencana dibawa ke Jakarta. Kalau ada masalah, diautopsi dulu,” sebut Yunnan.
Ditanya apakah meninggalnya Direktur PT Dewanto Cipta Pratama akan mengganggu pembangunan flyover Pasar Pagi Arengka, menurut Yunnan tidak. Tapi, kata dia, administrasi akan terganggu. Salah satunya untuk pencairan anggaran proyek, yang membutuhkan tanda tangan direktur. “Administrasi akan terganggu,” ujarnya.
Tentu, kata Yunnan, perusahaan akan cepat mengambil sikap. Salah satunya menunjuk direktur baru melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). “Mereka akan adakan RUPS. Kerjaan di lapangan tetap jalan,” sebutnya.(man/dal/yls)
(Laporan TIM RIAU POS, Kota)