PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Sebanyak 12 tokoh pejuang daerah yang berasal dari 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau mendapat penghargaan dan sagu hati dari Pemerintah Provinsi Riau. Penghargaan tersebut diberikan pada momen peringatan hari jadi ke 64 Provinsi Riau.
Kepala Dinas Sosial (Disos) Riau, Tengku Zul Effendi mengatakan, penghargaan dan sagu hati tersebut diberikan kepada ahli waris saat Paripurna Hari Jadi Ke-64 Provinsi Riau di Gedung DPRD Provinsi Riau, Senin (9/8). Dari 12 ahli waris, hanya satu ahli waris yang tidak hadir pada prosesi tersebut.
"Penghargaan dan sagu hari kepada 12 pejuang daerah sudah diberikan saat Paripurna Hari Jadi ke-64 Provinsi Riau di Gedung DPRD Riau. Penghargaan dan sagu hati diberikan kepada ahli waris, karena para pejuang tersebut sudah meninggal," katanya.
Zul Effendi menjelaskan, pemberian penghargaan tersebut sebagai tanda jasa terhadap para pejuang dan tokoh, yang semasa hidupnya telah andil dalam perjuangan mewujudkan Provinsi Riau. Tidak hanya pada perjuangan melawan penjajah, namun juga bidang lain seperti pendidikan dan kesehatan.
"Para pejuang dan tokoh ini yang menerima penghargaan ini telah berkontribusi memberikan sumbangsih pikiran dan tenaga membangun Provinsi Riau saat itu," ujarnya.
Penghargaan yang diserahkan kepada 12 tokoh pejuang berupa sertifikat, buku, pin dan uang sagu hati kepada ahli waris. Adapun 12 pejuang daerah yang menerima penghargaan sempena Hari Jadi Ke-64 Provinsi Riau tahun 2021. H Anwar Diman asal Pekanbaru, Wan Ghalib asal Siak, Buya Mansur Abdul Jabar asal Kampar, T Kamaroel Zaman asal Rokan Hulu.
"Kemudian Abdullah Syakub asal Rokan Hilir, Dr H Encik Oemar Syarif (Datok Temenggung) asal Indragiri Hulu, Prof Dr Mukhtar Lutfi asal Kuantan Singingi, Mas Selamat asal Kepulauan Meranti, T Said Muhammad Alydrus asal Dumai, Tuan Guru KH Bustami Qadri Bin H Qadri asal Indragiri Hilir, H Muhammad asal Bengkalis dan H T Said Oemar Aljufri asal Pelalawan," ujarnya.(sol)