PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pengungsi asal Rohingya yang kabur dari penampungan di Pekanbaru berjumlah 34 orang. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru memperkirakan mereka yang lari ini sudah berada di Malaysia.
Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru bersama Satgas PPLN saat ini memperketat pengawasan di lokasi penampungan pengungsi Rohingya. Hal ini mengantisipasi kembali kaburnya para pencari suaka ini.
Hingga saat ini belum satupun pengungsi Rohingya ditemukan pasca kabur dari tempat penampungan, Wisma D’cops 2, Jalan Cipta Sari, Bukit Raya beberapa waktu lalu.
Para pengungsi yang kabur beberapa diduga sudah berada di Malaysia. Ada dugaan pengungsi merupakan korban dari sindikat perdagangan manusia.
Demikian disampaikan Kepala Badan Kesbagpol Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian, Kamis (9/6) kemarin. "Dari informasi yang kita peroleh, para pengungsi yang kabur sudah berada di Malaysia," kata dia.
Menurutnya, para pengungsi kabur karena keinginannya sendiri. Selain 34 orang yang berhasil kabur, ada lima pengungsi lagi yang nekat mencoba melarikan diri dari akomodasi akhir pekan kemarin. Namun oleh petugas pelarian ini digagalkan. Kelimanya kini berada di ruang khusus terpisah dari pengungsi lainnya.
"Mereka juga tidak boleh berinteraksi atau berkomunikasi dengan pengungsi lain untuk sementara," tegasnya.
Tim Satgas PPLN Pekanbaru menyiagakan personel di akomodasi itu. Mereka merupakan aparat gabungan sebanyak delapan orang yang berjaga secara bergantian. "Kita juga menjaga kemungkinan adanya pengungsi yang mencoba untuk kabur lagi," jelasnya.
Tim juga sudah mengimbau para pengungsi agar tetap berada di akomodasi. Kebutuhan pengungsi juga dipenuhi selama berada di sana begitu juga akses layanan kesehatan. "Kita berupaya menyediakan kebutuhan para pengungsi selama berada di Kota Pekanbaru," ujarnya.
Zulfahmi menyampaikan bahwa nantinya para pengungsi Rohingya secara bertahap bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Mereka berada di Pekanbaru sembari menanti proses penempatan di negara ketiga.
Para pengungsi hanya bisa menanti proses penempatan tersebut. Ia mengatakan bahwa penempatan itu diproses oleh IOM dan UNHCR dengan negara yang bersedia menerima pengungsi.
Awalnya ada 119 orang pengungsi asal Rohingya yang pindah dari Aceh ke Pekanbaru. Saat ini ada 85 orang pengungsi yang bertahan di akomodasi. "Masyarakat sekitar juga sudah menerima keberadaan para pengungsi," singkatnya.(yls)
Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru