(RIAUPOS.CO) - Pembangunan taman di atas trotoar tepatnya di depan purna MTQ dinilai anggota DPRD Pekanbaru hanya buang-buang anggaran. Apalagi pembangunannya harus mengorbankan hak pejalan kaki yang sudah lama disiapkan oleh pemerintah terdahulu.
Hal ini disampaikan Ruslan Tarigan, anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru. Menurutnya, dalam kondisi serba susah saat ini, ditambah gelombang rasionalisasi masih terjadi dan bahkan PAD pemko pun belum memuaskan masih banyak hal lain yang lebih penting dilakukan daripada membangun taman di atas trotoar.
“Kita pasti support pembangunan yang dilakukan apalagi itu untuk memperindah kota. Tapi ketika pembangunan itu menghilangkan fungsi yang lain, maka kami melihatnya itu mubazir dan terkesan hanya buang-buang anggaran saja,” ujarnya.
Mestinya, kata Ruslan, pejabat penanggungjawabnya harus pintar-pintar dalam menggunakan anggaran. Dan mestinya juga trotoar ini tidak boleh diganggu dengan bangunan apapun. Apalagi dulu disebutkan Kota Pekanbaru menuju kota ramah terhadap pejalan kaki, maka dibangunlah sejumlah JPO kan.
“Ini jelas merugikan hak pejalan kaki dan juga masyarakat secara umum,” sebutnya.
Padahal saat ini Kota Pekanbaru masih ramah terhadap banjir dan menjadi pertanyaan Ruslan mengapa tidak masalah ini yang diprioritaskan pemko dan ini tentunya lebih urgent dari pada taman yang di bangun itu.
“Bagaimana ini tidak saya bilang buang-buang anggaran, karena di sisi lain kita kekurangan anggaran dan defisit malah,” tambahnya.
Jadi Ruslan menyarankan, anggaran yang ada itu penggunaannya, harusnya bisa tepat sasaran dan tepat guna.
“Jangan malah dihambur-hamburkan kepada hal yang tidak menyentuh masyarakat,” tuturnya. (gem)