SUKARAMAI TRADE CENTER

Hujan, Kios STC Tergenang

Pekanbaru | Jumat, 06 Maret 2020 - 10:53 WIB

Hujan, Kios STC Tergenang
Petugas kebersihan membersihan genangan air di ground floor Sukaramai Trade Center (STC), Kamis (5/3/2020). Genangan berasal dari rembesan air hujan.(EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pedagang yang sudah membeli kios-kios di dalam gedung Sukaramai Trade Center (STC) Pekanbaru dihadapkan dengan masalah baru. Puluhan pedagang terpaksa menunggu di depan gedung, Kamis (5/3) pagi pukul 07.00 WIB hingga menjelang tengah hari. Pasalnya, kios mereka yang berada di dalam kena rembesan air pasca-hujan deras mengguyur kawasan itu.

"Kami belum boleh masuk. Di dalam katanya banjir. Air merembes ke kios-kios pedagang," kata Faizal, salah seorang pedagang STC kepada Riau Pos, kemarin.


Di lokasi itu, puluhan pihak keamanan gedung berjaga di pintu masuk kaca. Sementara, petugas kebersihan tampak mondar-mandir membawa peralatan penyedot air di seputaran gedung tersebut.

Faizal yang merupakan pedagang emas ini tak menyangka kalau gedung STC yang dibangun megah oleh pihak pengembang bakalan terkena dampak rembesan air akibat hujan. "Gedungnya mewah, rupanya bisa bocor juga," ujarnya.

Bahkan, di toko-toko yang berada di lantai paling bawah gedung STC, air tergenang hampir mencapai mata kaki orang dewasa. Setiap pintu yang berada di gedung tersebut dijaga ketat oleh pihak keamanan.

"Mereka takut mungkin kalau tahu seperti itu kondisinya," ungkap Faizal.

Dia berharap, kondisi itu jangan dibiarkan berlarut-larut. Sebab, pedagang yang sudah membeli kios di dalam tersebut merasa dirugikan.

"Kami sudah beli dengan harga mahal, tapi seperti ini. Ya harapannya bisa ditanggulangi secepatnya," tuturnya.

Puluhan pedagang lain juga tampak mengeluhkan hal yang serupa. Mereka ingin pihak pengembang dapat memberikan pelayanan yang baik, sebab harga kios yang berada di dalam gedung sangat mahal.

"Kalau mahal, pelayanannya juga mesti maksimal. Kami ingin masalah ini cepat ditangani. Jangan sampai terulang lagi," ujar Veni, seorang pedagang kain.

Budi yang berjualan di grand floor (GF)  mengaku sedikit terganggu dengan adanya genangan air di pintu masuk tak jauh dari kiosnya. Budi bercerita saat ia datang ke kios pada pagi hari, genangan air tersebut hampir mencapai kiosnya.

"Katanya karena masih belum selesai STC ini, jadi air dari bawah rembes," ucapnya.

Air tersebut menggenang tak jauh dari salah satu pintu masuk sekitar setengah ruas jari orang dewasa. Budi bercerita sebelum STC lama terbakar, saat hujan deras air kerap membanjiri lokasi tempat Budi berjualan. "Sebelum terbakar dulu kalau hujan deras air pasti menggenang meskipun tidak dalam," tuturnya.

Budi berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali di gedung STC yang baru ini. Ia juga mengharapkan pengelola segera memperbaiki rembesan air agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. “Ini kan gedung baru, semoga lebih baik dari gedung lama yang terbakar kemarin,” harapnya.


 

Pengelola Akui Air Bocor
Riau Pos mengonfirmasi informasi bocornya air ke dalam gedung STC kepada pengelola PT Makmur Papan Permata (MPP). "Memang ada air yang masuk ke dalam gedung. Disebabkan oleh tertutupnya pool drain, saluran buangan air hujan," kata Kepala Cabang PT MPP Suryanto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (5/3).

Dijelaskannya, dalam pengerjaan proyek gedung STC, pihaknya selalu mengimbau agar pekerja tidak membawa makanan ke dalam gedung. "Mungkin sebagian tidak terkontrol. Kami  lihat tadi banyak yang tersumbat kantong plastik," imbuhnya.

Bagian gedung yang sempat digenangi air adalah ground floor (GF) sebagai lantai paling bawah dan lantai 1 serta 2. "Itu lantai GF paling bawah dan di atasnya sedikit. Yang berdekatan dengan pintu darurat. Pool drain tertutup air tidak mengalir, tembus ke pintu darurat," ungkapnya.

Ditegaskan Suryanto, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi pengelola. Terlebih lagi gedung baru saja dibuka, perbaikan masih perlu terus dilakukan. "Yang jelas ini jadi pelajaran yang baik ke kita. Saat pedagang belum masuk kita di-warning kesiapsiagaan kita," tuturnya.

Untuk penanganan kebocoran ini, pihaknya kata dia membagi tiga tim. Tim 1 untuk pembersihan air yang masuk. Tim 2 mencari sumber air dan mengambil solusi pencegahan. Tim 3 mengidentifikasi unit-unit toko yang terdampak.

"Hanya beberapa yang terdampak," terangnya.

Dalam pada itu, untuk kelanjutan pengerjaan lahan parkir di atas lahan eks TPS, disebut Suryanto masih dalam tahap pembersihan puing-puing TPS. "Sekarang puing-puing sudah pengangkutan keluar. Nunggu alat, buldozer masuk. Target pekan ini selesai. Kalau puing terbuang, kita kerjakan taman pagar dan pengaspalan ulang," tutupnya.

Dalam pada itu, sebagian pedagang STC kemarin masih terlihat berbenah mendekorasi kios mereka. Sebagian sudah mulai berjualan. Namun tak sedikit kios yang masih tertutup rapat.

Salah seorang u pedagang Hamdani mengaku telah seminggu mengisi STC. Sambil mengangkut satu per satu barangnya ia juga telah berbenah.

"Saya masih buka juga di depan. Nnanti pembeli yang nanya-nanya di toko depan, kami ajak masuk ke dalam untuk mengenalkan kios kami di STC," katanya.

Hamdani mengaku selama pindah ke STC tidak ada permasalahan yang berarti. Meskipun pengunjing masih sedikit karena masih banyak kios yang belum buka. "Sejauh ini aman-aman saja," pungkasnya.(*1/a/ali/yls)

Laporan: TIM RIAU POS









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook