PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd mengaku pihaknya telah menindaklanjuti instruksi Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP tentang mempersempit eksistensi perilaku LGBT masuk ke lingkungan sekolah.
"Sudah diingatkan dan instruksikan serta imbauan kepada kepala sekolah agar mengantisipasi LGBT di sekolah. Juga memberikan edukasi setiap ada upacara sekolah itu sudah dilakukan kepala sekolah. Dan juga sekolah mendatangkan ustaz untuk memberikan siraman rohani tentang bahaya perilaku LGBT yang dapat merusak mental anak," ujar Abdul Jamal kepada Riau Pos, kemarin.
Terhadap keberadaan LGBT, sebagian orang tua siswa merasa resah dan gelisah. Dia mendukung pihak Disdik dan sekolah memberikan perhatian khusus menyikapi eksistensi LGBT terhadap peserta didik.
"Kami para orang tua sangat resah dan gelisah, jangan sampai perilaku penyimpang LGBT masuk sekolah. Kami dukung pemerintah dan sekolah yang dengan tegas menyatakan perang terhadap eksistensi LGBT di sekolah," ungkap Ikhwan salah satu orang tua peserta didik di Pekanbaru.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru secara serius memberikan atensi terhadap sekolah. Persempit eksistensi terhadap kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) sampai pada SMP dan SD.
"Dinas Pendidikan (Disdik) diminta untuk memberikan atensi serius terhadap LGBT. Disdik meski gencar memberikan edukasi terhadap peserta didik SMP dan SD," ujarnya.
Uun sapaan akrab Pj Wako, merasa sangat prihatin dengan perilaku menyimpang yang berpotensi merusak moral peserta didik sudah sampai di sekolah. Untuk itu, Disdik dan sekolah tidak mengesampingan isu LGBT di sekolah. Perhatikan perilaku anak didik dan berikan edukasi.
"Sebelumnya kan ditemukan ada satu sekolah yang punya grup (WhatsApp) LGBT. Ini perlu atensi kepada kepala sekolah agar melihat perilaku siswamua dan berikan edukasi," tutupnya.(ilo)