PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Masih dalam rangka Hari Disabilitas Internasional, Yayasan Ibnu bersama dengan Dermawan House dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Pekanbaru melakukan kegiatan Disabilitas Sehat dan Mandiri di Era Digital, Jumat (4/11/2020) bertempat di Jalan Karya I, Gg Karya Maju, Bukitraya, Pekanbaru.
Hadir dalam kegiatan Direktur Dermawan House Aditya Dermawan, Ketua Yayasan Ibnu Fenty Widya, dr Putri dari RS Prima, Ketua PPDI Kota Pekanbaru Hamzah, dan tamu undangan lainnya.
Di hari disabilitas internasional para penyandang disabilitas yang datang pun diberi edukasi kesehatan dan pemanfaatan teknologi digital. Di sana juga ada penyandang yang unjuk beat box secara pribadi. Ada juga yang mahir fotografi dan lainnya.
Sedangkan disabilitas dari Buluh Cina, Devi, yang mengisi waktu bermain laptop dengan menggunakan kaki kanannya. Hal itu lantaran kedua tangan dan kaki kirinya harus diamputasi saat dirinya mengalami kecelakaan.
Melalui laptop, ia bisa mengedit foto dan juga mengerjakan makalah. Ia berharap bisa mendapat pekerjaan.
Sementara, penyandang disabilitas bernama Supri menyebut, dirinya pernah terkena bom ikan di daerah tenpatnya tinggal di Buluh Cina pada 2010. Sehingga, kedua matanya berair terus dan kanan tangannya harus diamputasi.
Ketua PPDI Kota Pekanbaru Hamzah, dalam sambutannya mengatakan acara yang diadakan berkelanjutan memberdayakan disabilitas. Dimana perwakilan seluruh organisasi disabilitas di Pekanbaru hadir.
"Kami di sini salah satunya membantu ketika ada kegiatan. Lalu donasi dari pihak donatur dan pelatihan. Nantinya, untuk membantu memberdayakan supaya bisa mandiri seperti program menjahit, komputerndan lainnya," katanya.
Diwaktu yang sama dari RS Prima memberikan edukasi kesehatan dan memanfaatkan digital. Adajuga dari Dompet Dhuafa Riau yang memberikan bantuan sembako. Lalu, komunitas miguna yang memberikan wadah kreatifitas belajar seni dari kayu.
Laporan: Sofiah (Pekanbaru)
Editor: Afiat Ananda