Tekan DBD, Galakkan Jumat Bersih

Pekanbaru | Rabu, 04 Desember 2019 - 10:57 WIB

Tekan DBD, Galakkan Jumat Bersih
JENGUK PASIEN: Wali Kota Dumai Zulkifli As menjenguk pasien DBD yang dirawat di RSUD Kota Dumai, beberapa waktu lalu. (hasanal bolkiah/riau pos)

DUMAI (RIAUPOS.CO) --  Kasus demam berdarah dengue (DBD) pada November 2019 melonjak drastis dibanding bulan-bulan sebelumnya.  Tercatat ada 234 kasus DBD  yang menyerang masyarakat. Untuk itu Pemerintah Kota Dumai bergerak cepat. Wali Kota Dumai Zulkifli As langsung menggelar rapat evaluasi terkait kasus DBD, Selasa (3/12) di Media Center Jalan Putri Tujuh.

Hadir pada rapat evaluasi tersebut Sekda Dumai Herdi Sulioso, dan para kepala dinas (kadis) di lingkungan Pemko Dumai, camat dan lurah se-Kota Dumai.


Walikota Dumai, Zulkifli As meminta kepada seluruh elemen masyarakat, mulai dari Dinas, camat, lurah hingga masyarakat untuk menggalakkan kembali jumat bersih.  "Kami akan segera edarkan surat himbauan jumat bersih," tuturnya.

Ia mengatakan  pemerintah dan masyarakat harus turun kelapangan untuk menggalakan kembali jumat bersih sebagai salah satu langkah untuk mencegah penyakit DBD menyebar. "Saya berharap dengan gerakan Jumat bersih, angka kasus DBD yang ada di Dumai bisa berkurang. Apalagi dua bulan ke depan masih merupakan musim penghujan," tuturnya.

Ia juga  meminta kepada lurah dan camat, untuk tidak bosan-bosan menghimbau kepada masyarakat agar membersihkan rumahnya dari sampah tempat sarang nyamuk aedes Aygepti. "Kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjalankan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN), serta memberantas  barang-barang yang menjadi sarana perkembangbiakan nyamuk," jelasnya.

Selain itu, ia meminta setiap puskesmas untuk mensosialisasikan dan langsung terjun kelapangan jika ditemukan pasien positif DBD. "Kelurahan untuk menggiatkan kegiatan jumat bersih guna mendorong masyarakat untuk membersihkan lingkungannya, jangan lupa jumat bersih harus digalakan," sebutnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Dumai Syaiful  mengatakan dari catatan pihaknya  Januari hingga November 2019 ada 803 pasien terserang penyakit DBD yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai dan puskesmas di Kota Dumai. "Dari 803 pasien yang terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes Aegypti, tercatat tiga anak di Kota Dumai meninggal dunia akibat DBD," tuturnya.

Ia mengatakan saat pihaknya  melakukan tinjauan ke lapangan tempat positif DBD,  banyak ditemukan sampah-sampah berserakan menjadi sarang nyamuk.  "Memang untuk kesadaran mayarakat akan kebersihan lingkungan dan rumah masih bisa terbilang rendah,  untuk itu mari kita bersama-sama membersihkan lingkungan," tutupnya.(hsb)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook