Masih Ada Venue Porprov X Riau yang Bermasalah

Pekanbaru | Jumat, 04 November 2022 - 09:29 WIB

Masih Ada Venue Porprov X Riau yang Bermasalah
Kadispora Riau Boby Rachmat, Ketua KONI Riau Iskandar Hoesin, dan Tim Wasrah beserta rombongan, saat meninjau venue atletik di Sport Center Kuansing, Kamis (3/11/2022). (DOFI ISKANDAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -  Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau tinggal menghitung hari.  Ya, perhelatan Porprov X Riau akan dimulai 12 November 2022 di Kuantan Singingi. Ironis, masih banyak permasalahan yang ditemukan terkait penyelenggaraan, terutama masalah venue.

Hal ini diketahui saat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau bersama dengan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau, Tim Wasrah, Technical Delegate (TD) dan PB Porprov melakukan peninjauan terakhir venue-venue yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis (3/11).


Porprov X Riau bakal mempertandingkan 26 cabang olahraga (Cabor) dengan 375 nomor pertandingan. Dari 26 cabor, tiga di antaranya dilaksanakan di luar Kuansing yaitu senam dan renang yang dilaksanakan di Pekanbaru. Kemudian, panjat tebing dilaksanakan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Ternyata beberapa venue yang ada Kuansing masih banyak permasalahan, di antaranya seperti pengerjaan venue atletik yang belum rampung lintasannya. Kemudian, tenis lapangan yang area lapangan tidak rata (pengecoran), tidak sesuai dengan standar, ruang ganti tidak ada, penerangan tidak ada, dan ruang ofisial tak ada.

Kemudian, penerangan, air, toilet di Hall A dan Hall B yang digunakan untuk venue bolavoli dan sepaktakraw . Selanjutnya, venue bolavoli pantai belum siap seperti belum adanya pasir dan tiang. Selanjutnya, untuk penginapan hingga saat ini belum ada ditentukan di mana-mana saja tempatnya.

Selain itu, juga ada perebutan venue antara cabor bolavoli dan basket. Masing-masing cabor minta agar pelaksanaan pertandingan bisa dilaksanakan di satu venue yaitu di Hall A. Tetapi tidak bisa dua cabor menggunakan satu venue karena akan mengganggu jadwal pertandingan yang telah ditetapkan.

PB Porprov sudah memberikan solusi atau alternatif agar basket bisa dilaksanakan di Lapangan Basket SMAN 1 Kuansing. Tetapi, belum bisa diputuskan karena basket tetap menginginkan agar mereka bisa memakai Hall A kawasan Sport Center.

"Jika masih ada venue yang belum siap atau masih ada kekurangan, mereka harus bisa memaksimalkan waktu yang tersisa sekitar 9 hari ini lagi. Karena nanti akan ada juga rekomendasi ada venue yang belum, sudah memadai, dan ada yang sudah layak. Nanti akan ada laporan TD. Paling tidak kita menggesa karena semua tergantung pada PB Porprov," ujar Ketua Umum KONI Riau, Iskandar Hoesin, Kamis  (3/11).

Dikatakan Iskandar, di tinjauan terakhir kali ini, mereka mengundang TD untuk melihat venue dan perlengkapan masing-masing venue sudah sejauh mana. Dan apakah venue-venue itu layak untuk menjadi tempat pertandingan pada Porprov atau tidak.

"Saya minta pengertian kepada semuanya. Dengan semangat apapun yang mereka lihat, kalau tidak menciderai atlet ya kita sukseskan penyelenggaraan tanggal 12 -22 November ini. Karena waktunya sudah mepet, tinggal 9 hari lagi," tambahnya.

Iskandar berharap pelaksanaan Porprov X Riau ini bisa sukses penyelenggaraan dan sukses administrasi karena waktu pertanggungjawaban semakin dekat. "Dan sukses ekonomi kerakyatan. Sukses prestasi mudah-mudahan bisa dicapai," ujarnya.

Kunjungan terakhir kali ini menghadirkan TD dari 26 Cabor. "Mudah-mudahan masing-masing kepala bidang di wasrah bisa memfinalisasi bidangnya masing-masing seperti bidang keamanan, bidang pertandingan juga seperti itu dan bidang-bidang lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Kadispora Riau Boby Rachmat mengatakan, untuk kebutuhan pokok sudah ada tapi belum terpenuhi semuanya. "Kita memberikan saran dan masukan di venue yang sudah dilihat untuk TD lebih cermat guna menyetujui masing-masing venue. Tinggal bagaimana beberapa saran dan masukan kami dan TD dapat didengarkan serta dipertimbangkan oleh PB Porprov," ujarnya.

"Kami berharap, dalam beberapa waktu yang tidak lama lagi bisa mempersiapkan segala kebutuhan. Hal-hal kecil harus diperhitungkan. Jangan sampai ofisial dan pelatih merasa tidak nyaman nantinya," tambahnya.

Saat melakukan peninjauan venue Porprov X di Kuansing, Boby Rachmat mengungkapkan pada saat melakukan peninjauan kemarin, dirinya mendapatkan telepon dari Gubernur Riau Syamsuar. "Gubri menyampaikan kepada saya kalau ada pengaduan dari masyarakat yang berada di kawasan venue pencak silat tidak dilibatkan pada pelaksanaan Porprov X di Kuansing," ujar Boby Rachmat.

Begitu mendapatkan telepon dari Gubri Syamsuar, Boby Rachmat mengungkapkan dirinya akan langsung menunju ke kawasan venue pencak silat tersebut.

Sementara itu, Ketua Harian PB Porprov X Riau 2022 yang juga Sekda Kuansing, Dedy Sambudi mengklaim persiapan pelaksanaan Porprov sudah 97 persen. Sementara, 3 persen lagi ada persiapan lapangan bolavoli pasir tinggal finishing dan ada venue tenis lapangan tinggal mengecat.

"Cuma yang lagi heboh saat ini kan basket sama bolavoli yang berebut venue. Tetapi itu kan teknis dari  TD yang akan menyelesaikannya. Kalau tidak bisa diselesaikan, nanti saya yang akan menyelesaikannya," ujar Dedy Sambudi.

Di sisi lain, Plt Kepala Disdikpora Kabupaten Kuansing, Masrul Hakim menuturkan perbaikan di venue tenis lapangan hanya memerlukan waktu 3-4 hari. "Ada perbaikan dan in sya Allah bisa dilaksanakan. Perbaikan 3 sampai 4 hari saja," katanya.

Lanjut Masrul Hakim, saran-saran dari TD demi berjalannya Porprov X Riau dan keamanan atlet bakal dikejarkan oleh PB Porprov X Riau meskipun PB hanya memiliki waktu yang relatif singkat. "Saran-saran dari TD yang demi lancarnya pelaksanaan dan keamanan atlet kita akan menyiapkan dengan waktu yang terbatas," jelasnya.

Masrul Hakim pun mengklaim kesiapan venue sudah hampir 100 persen. "Venue sudah siap. Hall A dan Hall B sudah selesai. Untuk penerangan hanya tinggal ganti bohlam lampu. Untuk Sport Center Kuansing sudah 100 persen. Untuk atletik dan MCK atau toilet juga sudah on progres," tuturnya.

TD tenis lapangan, Budi mengatakan untuk venue tenis lapangan belum selesai.  Permukaan lapangan dan area lapangan itu tidak 100 persen safety untuk atlet atau pemain. Dikatakan Budi, yang dikhawatirkan bukan venue belum siap tetapi atletnya tidak mau bermain.

"Atlet akan berpikir dua kali untuk bisa bermain jika melihat kondisi lapangannya seperti ini. Karena masa depan mereka masih panjang. Bagaimana bisa bicara layak kalau venuenya saja belum selesai ," ujar Budi.

Untuk itu, Budi ingin menyampaikan kalau venue tenis lapangan agar bisa dipindahkan ke Pekanbaru saja. "Ini untuk mengantisipasi risiko cedera yang akan terjadi pada atlet karena permukaan lapangan tidak rata dan kualitas lapangan yang juga buruk. Kemudian kalau dengan kondisi lapangan seperti itu kalau tiba-tiba hujan bagaimana," ujarnya.(dof)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook