PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Untuk merayakan kehadiran bayi mungil gajah sumatera yang baru lahir, Balai Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) akan segera memberikannya nama. Nama anak hasil kawin induk gajah jinak bernama Lisa dan seekor gajah liar itu dalam proses pengajuan ke Kementerian LHK.
“Kita masih meminta namanya ke pimpinan di Jakarta,” kata Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro, kepada Riau Pos akhir pekan kemarin.
Dalam upaya konservasi dan camp pelatihan gajah, gajah jinak selalu mendapat nama. Sesuai nama anak-anak dan induk gajah sebelumnya, nama yang disematkan adalah nama-nama sederhana, terdiri dari satu suku kata. Nama pilihan sendiri layaknya seperti nama manusia pada umumnya.
Seperti diberitakan sebelumnya di koran ini, seekor bayi gajah berjenis kelamin betina lahir di Camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubung Kembang Bunga Balai TNT di Desa Lubuk Kembang Bungo, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Gajah itu lahir dalam keadaan sehat dan langsung bisa berjalan pada Kamis (31/8) lalu.
Fauna dilindungi dengan nama latin Sumatera Elephas Maximus Sumatrensis itu lahir dari rahim gajah bernama Lisa, yang saat ini berusia 41 tahun.
Heru saat itu menjelaskan, bayi gajah ini merupakan anak Gajah Lisa yang merupakan hasil dari breeding dengan gajah liar. Proses kelahiran induk Gajah Lisa ini berlangsung secara normal dengan induk dan bayi dalam keadaan sehat. Tim medis BBKSDA Riau sudah melakukan pemeriksaan kesehatan induk dan bayi gajah.
Sebelumnya, seekor induk gajah jinak lainnya di TNT bernama Ria juga telah melahirkan 3 ekor anak. Maka rentang waktu 6 tahun terakhir, kata Heru, Elephants Flying Squad TNTN sudah mengalami 4 kali kelahiran anak gajah dari dua ekor induk gajah jinak yakni Lisa dan Ria.(gem)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Pekanbaru