Sebelum Ramadan, Insentif Guru Dibayar

Pekanbaru | Jumat, 04 Mei 2018 - 10:09 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru menjanjikan pembayaran insentif guru honor sebelum Ramadan 1439 H atau Mei ini. Pembayaran dilakukan untuk dua bulan sekaligus yaitu Maret dan April.

Sebelumnya, para guru honor ini mengadukan nasib mereka kepada Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi tepat pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rabu (2/5) lalu. Mereka mengaku belum mendapatkan pembayaran insentif.

Baca Juga :Guru Belum S1 Bisa Diangkat Jadi ASN

“Guru honor bersabar saja. Kami pastikan akan membayarkan insentif tersebut dua bulan. Jangankan sebelum hari raya, sebelum puasa (Ramadan, red) akan kami bayarkan. Bahkan kalau bisa pekan depan insentif tersebut sudah dibayarkan,” kata Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal di sela-sela peninjauan pelaksanaan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) di SD Negeri 36, Kamis (3/5).

Ia mengaku menyayangkan aksi perwakilan forum guru honor yang menghadap langsung ke Plt wali kota dan mengadukan masalah insentif tersebut. “Sebelum ke sana (Plt Wako, red) seharusnya mereka mempertanyakannya ke kami. Jauh sebelum guru honor ini menghadap, kami sudah terlebih dahulu memikirkan insentif mereka. Bahkan ada 5 ribuan guru di Pekanbaru yang akan kami bayarkan gajinya. Guru honor ini ada sekitar 1.200 orang yang akan kami bayarkan insentifnya,” beber Jamal.

Perihal surat penetapan guru honor, Jamal jelaskan bahwa yang menentukan bisa diurus atau tidaknya nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) adalah Disdik. “Jadi guru honor tidak perlu khawatir jika tidak keluarnya NUPTK. Jika itu menjadi halangan para guru, akan kami ganti. Yang penting SK-nya sudah ada,” sebut Jamal.

Lebih lanjut mengenai surat penetapan atau surat keputusan untuk guru honor tidak ada petunjuk teknis (juknis). Hanya saja kebijakan di Disdik. “Kami tidak mempersulit para guru, bahkan kami bantu,” ujarnya mengakhiri.

Sebelumnya puluhan guru honor menghadap Plt Wali Kota perihal pembayaran insentif serta surat penetapan guru honor.

Sarno salah seorang perwakilan guru honor yang memimpin rombongan menggungkapkan, saat ini di Pekanbaru setidaknya ada 1.200 orang. Meski jumlahnya cukup banyak, pihaknya menilai perhatian Pemko Pekanbaru terhadap kesejahteraan guru honor di Pekanbaru masih kurang. Ini dibuktikan dengan masih minimnya insentif dan gaji yang mereka terima per bulannya.

“Satu bulan kami mendapatkan gaji sekitar Rp400 ribu sampai Rp500 ribu. Ditambah insentif dari pemko per bulannya Rp600 ribu. Kalau ditotal seluruhnya kami terima per bulan Rp1.100 ribu,” katanya.

Namun untuk insentif guru honor diakui Sarno tidak setiap bulan tepat waktu dibayarkan. Buktinya hingga saat ini yang baru dibayarkan hanya untuk bulan Januari dan Februari saja. Sementara untuk bulan Maret, April dan Mei ini belum dibayarkan.

“Kami mohon kepada Pak Plt Wali Kota agar menginstruksikan ke Dinas Pendidikan dan BPKAD agar segera membayarkan insentif kami. Kalau bisa sebelum hari raya sudah dibayarkan Pak, karena kalau hari raya kan kami perlu banyak biaya,” katanya.

Plt Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi berjanji akan menindaklanjuti keluhan para guru. ‘‘Nanti saya perintahkan kepala dinas untuk menyiapkan administrasi dan BPKAD untuk mencairkannya. Kalau bisa sebelum hari raya harus dibayarkan, sesuai permintaan para guru tadi,” ujarnya.(tya)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook