Selain dijual mentah, mereka juga menjual berbagai produk turunannya. Seperti jamur crispy, pizza jamur, sate jamur, nugget jamur, dan bakwan jamur. “Ini juga kita promosikan di instagram,” katanya.
Terpisah, Humas PT Sinarmas Nurul Huda mengakui bahwa Cendawan House adalah kelompok usaha PT Sinarmas. PT Sinarmas memberikan bantuan modal melalui kelurahan setempat. “Ini salah satu cara untuk mencegah kebakaran hutan,” kata dia.
Menurutnya, ada 235 desa/kelurahan yang diberikan bantuan. Masing-masing kelurahan mendapat hibah dari dana CSR senilai Rp200 juta. Dana itu kemudian disalurkan oleh pemerintah desa/kelurahan ke kelompok usaha.
Namun, kata dia, dari 235 desa/kelurahan yang menjadi target penyaluran, baru terealisasi di 160 desa/kelurahan. “Mereka mengajukan per kelompok, misal kelompok tani. Cara kedua, melalui survei dari Sinarmas. Kami akan bantu masyarakat yang benar-benar ingin menjalankan usaha, agar bantuan tepat sasaran,” jelasnya.
Pemerintah desa kata dia, juga bisa menyalurkan bantuan tersebut ke badan usaha milik desa (BUMDes). “Selain bantuan Rp200 juta, ada juga Rp45 juta untuk tenaga pendamping. Pendamping ini adalah sarjana tempatan,” katanya.
Kepada kelompok usaha, Sinarmas juga memberikan pelatihan. “Selain bantuan dalam bentuk modal, kami adakan juga pelatihan-pelatihan agar usaha masyarakat dapat terus berkembang,” katanya.(dal/ifr)
(Laporan SARIDAL MAIJAR, Rumbai Pesisir)