PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Aksi kepedulian terhadap lingkungan kembali digalakkan oleh Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Riau. Kali ini, bersama dengan komunitas gerakan World Cleanup Day (WCD), dilakukan aksi bersih-bersih sampah di Taman Jalur Hijau, Sungai Sail atau Sungai Batak, Kecamatan Sail, Sabtu (30/9) lalu.
Ketua Permabudhi Riau, Kurniadi SE MH Bds diwakili Sekjen Jono ST MT mengatakan, Permabudhi secara nasional mengambil bagian dari gerakan bersih-bersih sedunia yang dapat berperan dalam menjaga lingkungan sekitar serta menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada kaum muda agar tidak membuang sampah sembarangan.
”Acara ini sangat bagus. Ini tanggung jawab kita semua untuk memelihara lingkungan,” ujarnya, Senin (2/10).
Dikatakannya, dalam organisasi Permabudhi sangat dianjurkan memelihara lingkungan demi kelangsungan hidup semua makhluk. Selain itu, merupakan salah satu implementasi dari ajaran Buddha.
”Tahun ini, Permabudhi menjadi mitra utama dalam gerakan World Cleanup Day secara nasional. Gerakan dilakukan di semua provinsi,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Jono mengucapkan terima kasih kepada umat Buddha yang datang dalam gerakan World Cleanup Day. ”Permabudhi Riau menurunkan sekitar 100 orang untuk mengikuti aksi ini. Bergabung dengan mahasiswa dan komunitas gerakan World Cleanup Day,” ungkapnya.
Di luar aksi World Cleanup Day, Permabudhi Riau melalui majelis di dalamnya mengumpulkan sampah untuk dipilih serta diberdayakan lagi. Terdapat juga gerakan menanam pohon yang sudah menjadi program wajib Permabudhi.
Sementara itu, Ketua Gerakan WCD Riau, Febbyola Ranum Pratiwi SPd MPd menambahkan, gerakan World Cleanup Day dilakukan secara serentak di Indonesia. Untuk Pekanbaru dipilih Sungai Sail, tepatnya di Taman Jalur Hijau, Kecamatan Sail.
”Kami membersihkan semak-semak yang terdapat di sekitar sungai, kemudian mengangkat sampah dari dalam sungai serta mengumpulkannya. Kami bersihkan sekitar 200 meter,” jelasnya.
Febbyola berharap ke depan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan semakin meningkat, salah satunya tidak membuang sampah ke sungai.
”Kegiatan ini juga untuk antisipasi terjadinya bencana banjir dengan mengurangi sampah yang di sungai. Gerakan World Cleanup Day diisi juga dengan workshop seputar eco enzyme,” tutupnya.(ayi)