PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dijadwalkan melantik Bupati dan Wakil Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Andi Putra-Suhardiman Amby, pagi ini (2/6) sekitar pukul 09.00 WIB. Pelantikan dilaksanakan di Balai Pelangi Kompleks Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Riau Sudarman mengatakan, pelantikan dilakukan setelah mendapatkan SK dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Pak Gubernur yang akan melantik. Sama seperti pelantikan kepala daerah terpilih sebelumnya," ujar Sudarman.
Saat pelantikan, para tamu undangan dibatasi. Pasalnya masih dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga harus menerapkan protokol kesehatan.
"Undangan untuk pelantikan dibatasi. Hanya keluarga inti serta Forkopimda Kuansing saja. Ini karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19," ujarnya.
Meski demikian, ujar Sudarman, saat pelantikan juga akan disiarkan langsung sehingga masyarakat bisa menyaksikan di Kuansing. Hal ini juga dilakukan pada pelantikan kepala daerah sebelumnya.
"Jadi pelantikan menggunakan sistem hybrid, selain dilakukan secara langsung juga disiarkan melalui live streaming. Masyarakat yang tidak datang masih bisa menyaksikan prosesi pelantikan. Live streaming bisa disaksikan melalui YouTube Diskominfotik Provinsi Riau," sebutnya.
Sementara itu, saat ditanya untuk pelantikan kepala daerah lainnya, Sudarman mengatakan untuk Rokan Hilir dan Siak juga akan dilaksanakan pada bulan ini.
"Pelantikan bupati Rokan Hilir dijadwalkan pada 8 Juni. Pelantikan bupati Siak 21 Juni. Untuk Indragiri Hulu dan Rokan Hulu masih berproses, karena sebelumnya sempat dilakukan pemungutan suara ulang (PSU)," ujarnya.
Semangat Jadikan Kuansing Negeri Bermarwah
Andi Putra-Suhardiman Amby resmi jadi Bupati-Wakil Bupati Kuansing pagi ini. Andi Putra merupakan bupati kelima sejak Kuansing berdiri. Bupati pertama adalah Rusjdi S Abrus, dilanjutkan Asrul Ja’afar, H Sukarmis (dua periode), dan Mursini. Sementara Suhardiman merupakan Wabup kelima sejak Kuansing berdiri. Wabup sebelumnya adalah Asrul Ja’afar, Mursini, Zullkfli dan Halim.
Andi Putra yang merupakan bupati termuda dalam sejarah Kuansing ini, meminta doa dan dukungan. Khususnya masyarakat Kuansing agar dapat melaksanakan amanah sebagai pemimpin masyarakat Kuansing sebagaimana harapan masyarakat yang tertumpah pada pasangan yang disingkat ASA itu. Ia mengajak seluruh elemen bersatu demi Kuansing yang lebih baik karena ke depan penuh tantangan akibat dampak pandemi Covid-19 yang menyasar segala sendi kehidupan.
Mantan Bupati Kuansing dua periode, H Sukarmis menaruh harapan kepada duet kepemimpinan anak muda ini untuk memperbaiki kondisi daerah dari semua bidang yang dinilainya sedang terpuruk.
"Memang berat tugas mereka. Kondisi daerah sedang semrawut. Semuanya serba tak menentu. Apalagi sekarang kita dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Tapi saya yakin, dengan pengalaman keduanya di pemerintahan, Bupati dan Wabup Kuansing yang baru ini bisa memperbaiki. Dan menata lagi tata pemerintahan dan pembangunan di Kuansing," katanya, Selasa (1/6).
Sebagai Ketua Tim Pemenangan ASA, Sukarmis mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kuansing yang telah mempercayakan putra keempatnya menjadi bupati.
"Alhamdulillah. Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kuansing yang telah memberikan kepercayaan kepada Andi Putra dan Suhardiman Amby untuk memimpin Kuansing ke depan," ucap anggota DPRD Riau itu.
Tokoh masyarakat Kuansing yang berdomisili di Telukkuantan, H Yuspar Salam juga menaruh harapannya kepada pemimpin baru Kuansing itu. "Sudah saya tanya kiri, kanan, depan, belakang, dan kepada banyak orang. Katanya sama. Andi Putra-Suhardiman Amby. Jadi, apa lagi. Inilah harapan kita untuk membangun dan memperbaiki negeri ini ke depan," kata Yuspar Salam.
Mantan Kepala Desa Sawah Taluk itu menilai, program ASA jelas. Apalagi dengan pengalaman keduanya, Yuspar yakin, duet kepemimpinan ini memiliki komitmen untuk membangun negeri ini ke arah lebih baik.
Sementara, mantan Ketua Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kuansing H Musliadi SAg merasa bangga atas capaian karir politik kompatriotnya saat di DPRD Kuansing itu. Diakui Musliadi, tugas berat menanti pasangan pemimpin Kuansing ini.
"Andi Putra dan Suhardiman Amby diwarisi banyak persoalan. Bagi saya, ada tiga langkah prioritas yang harus dimaksimalkan keduanya di awal-awal bertugas. Jalin komunikasi baik dengan forkopimda. Agar bersinergi melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan," katanya, kemarin.
Lalu, ujar Musliadi, kembalikan semangat bekerja pegawai. "Dan jalin komunikasi dengan para pelaku politik agar kondusivitas daerah terjaga," sambung Musliadi.
Ketua PKB Kuansing itu berharap, Andi Putra-Suhardiman mengembalikan Kuansing sebagai negeri bermarwah. Dengan pengalaman keduanya, Musliadi yakin Kuansing bisa menjadi lebih baik.
"Untuk awal-awal bekerja. Bupati dan wakil bupati harus melakukan tiga hal tadi. Kalau semuanya saling berkomunikasi, saya yakin, apa yang diharapkan dari Andi Putra-Suhardiman Amby terpenuhi. Selama ini, komunikasi pimpinan daerah itu yang kurang dengan semua pihak," ungkap Wakil Ketua Timses Mursini-Indra Putra itu.
Sementara Andi Putra menyatakan komitmennya untuk membangun negeri ini. Ia menyadari, tantangan ke depan menjadi berat di tengah ancaman wabah corona yang tak kunjung hilang.
"Penanganan pandemi di Kuansing harus tepat dan cepat. Karena kondisi ini menguras daerah. Ini akan menjadi tantangan bagi kami," katanya, baru-baru ini.
Andi Putra ingin memastikan penanganan dan pencegahan Covid-19 sesuai dengan yang diharapkan. "Ini harus kami pastikan. Penanganannya serius. Dan fasilitas tersedia. Semuanya harus dipastikan siap. Termasuk petugas medisnya," kata Andi.
Diakui Andi, komunikasi secara baik dalam hal apapun diperlukan. Langkah ini telah dilakukannya meskipun saat itu belum dilantik. Tentu ke depan, dia akan intens berkomunikasi dengan para mitra pemerintahan.
"Begitu pula dengan para pegawai. Kami akan menaruh perhatian terhadap mereka. Karena roda pemerintahan tidak terlepas dari peran mereka. Hingga pedesaan. Maka semangat kerja harus digairahkan lagi," katanya.
Ia mengajak seluruh elemen bersatu dan melupakan perbedaan untuk Kuansing yang lebih baik. Sebab ke depan penuh tantangan akibat dampak pandemi Covid-19 yang menyasar segala sendi kehidupan.
Usai dilantik Andi Putra-Suhardiman dijadwalkan langsung kembali ke Kuansing karena tugas-tugas yang sudah menanti. Terutama konsolidasi dan koordinasi pelaksanaan roda pemerintahan dan pembangunan.
"Melihat tantangan yang demikian berat, seluruh jajaran Pemkab Kuansing harus bekerja keras," katanya.
Sedangkan Suhardiman mengaku siap melaksanakan program yang telah direncanakan bersama Andi Putra. "Sebagai wakil bupati, tentu saya siap bersama-sama melaksanakan dan menyukseskan program yang kami buat," katanya.
Dia dan Andi Putra telah membagi tugas. Bupati menata tata pemerintahan dan pembangunan. Sedangkan dirinya akan fokus menggali sumber pendapatan dan mengurusi perekonomian kerakyatan.
"Kami yakin program yang telah direncanakan bisa terlaksana dengan baik," kata mantan anggota DPRD Riau itu.
Berharap Tidak Pecah Kongsi
Tokoh masyarakat Kuansing lainnya Ir Mardianto Manan MT IAP mengatakan, jika dilihat dari beberapa pergantian bupati dan wakil bupati Kuansing, selalu berakhir dengan pecah kongsi.
"Tren selama ini asal bupati dan wakil dilantik, hari itu juga sudah dimulai perang kepentingan masing-masing. Pak Sukarmis dua periode. Kedua periodenya boleh dikatakan pecah kongsi di awal jalan. Baik ketika dengan Mursini maupun ketika dengan Zulkifli," kata Mardianto kepada Riau Pos.
Demikian juga periode Mursini-Halim. Dari awal, kata Mardianto, kedua pasangan bupati dan wakil bupati ini pecah hingga berakhir jabatan.
"Nah, sekarang kita sudah muak nengok bupati kita pecah kongsi lagi di awal pelantikannya. Saran saya mari kita pertahankan kepentingan rakyat Kuansing yang lebih banyak daripada kepentingan tim sukses atau sanak saudara sekampung halaman," kata Mardianto.
Mardianto berharap, dengan pelantikan bupati Kuansing periode 2021-2026 ini, bupati dan wakil bupati bisa sejalan hingga akhir jabatan. Sehingga roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik.
"Kalau pemimpin dari awal tidak harmonis, maka bukan saja kerja pemerintah yang terganggu. Bahkan akan merugikan orang banyak," kata Mardianto yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Pangean (IKPA) Pekanbaru ini.
Saksikan Pelantikan Virtual hingga Desa
Selain pelantikan di Pekanbaru jajaran Pemkab Kuansing juga mengirimkan undangan kepada pihak terkait di daerah ini untuk hadir di Balai Pendopo Rumah Dinas Bupati Kuansing guna menyaksikan acara pelantikan pagi ini sekitar pukul 09.00. Pelantikan juga disaksikan secara virtual oleh jajaran pemerintahan dan masyarakat hingga desa di setiap kantor camat se-Kuansing.
"Prosesi pelantikan dimulai jam 9 dengan mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan pembacaan keputusan Mendagri," kata Plh Sekdakab Kuansing Agus Mandar.
Setelah itu, lanjutnya, dilakukan pengucapan sumpah jabatan oleh Gubernur Riau Syamsuar. Prosesi berikutnya adalah penandatanganan berita acara pengucapan sumpah jabatan dan pakta integritas. Usai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati, dilanjutkan dengan pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda.
Untuk diketahui, Pilkada Kuansing 2020 diikuti tiga pasangan, yakni Andi Putra-Suhardiman Amby (ASA), Mursini-Indra Putra (Bermitra) dan Halim-Komperensi (HK). Hasil pleno KPU Kuansing, ASA meraih suara terbanyak yakni 70.238 suara. HK di tempat kedua dengan raihan 52.383 suara dan paslon Bermitra di tempat ketiga dengan perolehan 36.985 suara.(sol/yas/jps/ted)
Laporan : TIM RIAU POS (Pekanbaru)