”Saat ini Bus Air lebih banyak tidak beroperasi. Dari pada sering terpakir di pelabuhan lebih baik lagi segera dimanfaatkan untuk wisatawan. Makanya ini yang kelanjutannya kami ingin bicarakan dengan Dinas Pariwisata,” tuturnya.
Seperti diketahui Bus Air merupakan hibah pemerintah pusat, dimana difungsikan sejak awal sebagai transfortasi warga di Sungai Siak. Rutenya dari pelabuhan Sungai Duku sampai Melebung.
Namun operasinya dihentikan karena sepi penumpang. Sementara biaya operasional sangat tinggi mencapai Rp2 juta sekali jalan. Sedangkan penumbang per hari hanya sebanyak lima penumpang saja. Melihat kondisi seperti itu diambil kebijakan yang lebih baik untuk menyewakan bus air.(adv/j)