Emosi Aidil sempat terpancing, karena pihak manajemen perusahaan bersikeras tidak mau keluar dan bertemu dengannya. Alasannya, kata sekuriti, wartawan yang kebetulan waktu itu datang dengan jumlah yang cukup banyak, yakni sekitar 10 orang tidak dibolehkan masuk keseluruhannya. Ia meminta hanya dua orang perwakilan saja yang masuk untuk berbicara dengan pihak perusahaan.
Aidil menyebutkan ia tidak punya hak membatasi wartawan meliput. ”Karena dalam undang-undang yang berlaku wartawan bebas saja untuk melakukan peliputan,” kata Aidil.
Pihak sekuriti pun menjawab bahwa ia hanya menyampaikan permintaan dari pimpinan perusahaan. Saat ditanya alasan kenapa tidak diperbolehkan wartawan masuk, sekuriti yang bertugas beralasan tempat pertemuan yang dimiliki perusahaan sangat kecil sehingga tidak muat untuk menampung jumlah rombongan yang lebih dari 10 orang.