Dia mengaku sudah lelah harus pindah ke tempat baru dan beradaptasi dengan hal yang baru lagi, padahal masa tugasnya tinggal sekitar setahun setengah.
“Saya berharap, Pak Umar Solikhan yang menggantikan saya, semoga bisa melakukan hal-hal yang mungkin selama ini tidak bisa saya lakukan,”ujar Danardana.
Umar sendiri mengaku, saat lelang jabatan yang dilakukan di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu, tidak memasukkan Riau sebagai pilihannya. Dia malah memasukkan Sumbar. Namun saat namanya disebut dipindahkan di Riau, dia terkejut.
“Saya tidak menyangka dipindahkan ke Riau karena Pak Danardana kan juga dilantik. Yang terpikir dalam kepala saya, mungkin saya akan ditempatkan di Sumbar, Jambi, atau Kalimantan Selatan, karena kepala-kepalanya di sana sudah pensiun. Saya berjanji akan melakukan hal terbaik semampu saya,” ujar lelaki kelahiran Kudus, Jawa Tengah ini.