Wanita yang akrab disapa Yanti ini mengaku pihaknyatelah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sesuai dengan edaran wali kota untuk melakukan gotong royong massal. ”Fogging juga sudah kami lakukan untuk meminimalisir perkembangan nyamuk DBD di setiap kecamatan rawan DBD,” urainya.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan sepanjang tahun 2015 daerah rawan endemis ada 40 kelurahan di Pekanbaru dan 1 kelurahan yang bebas endemis.
”Dibandingkan tahun 2014 tentunya jumlah kelurahan endemis DBB meningkat 6 kelurahan. Karena di 2014 hanya terjadi 34 kelurahan yang endemis dan bisa saja di tahun 2016 meningkat jika kesadaran dari masyarakat untuk mengantisipasinya dengan cara 3 M plus untuk membasmi sarangny,” ungkapnya.(t)