IMPIAN SATU ABAD TERWUJUD

Rumah Layak Huni untuk Mbah Suma, Pejuang Semasa Jenderal Sudirman

Pekanbaru | Senin, 28 Desember 2015 - 11:48 WIB

Rumah Layak Huni untuk Mbah Suma, Pejuang Semasa Jenderal Sudirman
PELUK WAKO: Mbah Suma memeluk Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT yang datang untuk menyerahkan rumah layak huni kepadanya, Sabtu (26/12/2015).

Tanpa menjawab, Mbah Suma berdiri. Badannya yang renta dan kurus tirus perlahan mulai bergerak dari bangku tempat duduknya menuju depan rumahnya. Agak sedikit lambat ia berjalan. Kakinya yang dulu tegap, sekarang hanya terbata-bata melangkah. Mbah Suma agak sedikit bungkuk. Anak cucunya memapah Mbah Suma untuk berjalan.

 

Tepat di depan rumahnya, mobil Wali Kota Pekanbaru berhenti. Mbah Suma langsung menyambut. Belum sempat wali kota jauh melangkah ke dalam rumahnya, Mbah Suma sudah memeluknya. Diamnya Mbah Suma saat menunggu, berubah menjadi tangisan haru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT juga nampak cukup terharu. Melihat Mbah Suma menangis di hadapannya, ia balas memeluk orangtua itu.

Wali kota sempat berbincang-bincang dengan Mbah Suma. Mbah Suma cukup susah mendengar namun masih mengangguk-angguk mendengar ucapan wali kota. Setelah beberapa waktu melihat, akhirnya seremoni penyerahan rumah Mbah Suma dilangsungkan.

Wali Kota menyerahkan langsung rumah Mbah Suma secara simbolis dan mewakil 19 penerima RLH untuk Kecamatan Rumbai. Ia mengatakan bahwasanya saat ini Pemerintah Kota Pekanbaru akan selalu berusaha untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Dengan program-program seperti rumah layak huni dan beberapa program sosial lainnya yang telah diterapkan.

Camat Rumbai, Zulhelmi Arifin SSTP MSi kepada Riau Pos menyebutkan, RLH yang diperuntukkan kepada Mbah Suma dikerjakan selama kurang lebih 2 bulan. Sama seperti 19 RLH lainnya yang juga diterima oleh warga Rumbai. “Saat ini kami dapat 19. Kami berharap tahun depan kuotanya bisa bertambah. Yang berharap lebih dari 20. Karena jumlah warga yang kurang mampu disini cukup banyak,” kata camat.

Roswati (45), anak ke-3 Mbah Suma kepada Riau Pos mengungkapkan, ia bersama saudaranya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Pekanbaru yang telah mewujudkan impian Mbah Suma yang selama ini tinggal di gubuk kayu dengan ukuran 3x4 meter saja. Namun kini, di massa tuanya Mbah Suma dapat tidur tenang. Terlindung dari dinginnya malam dan gemericik air yang masuk ke rumahnya ketika tinggal dirumah kayu dulu.

“Di rumah kayu kalau hujan, air masuk. Jadi basah. Dinginnya menusuk,” kata Roswati.

Lebih lanjut diceritakan Roswati, selama 1 abad lebih Mbah Suma hidup, mungkin baru kali ini ia tinggal di rumah yang layak. Sedangkan sebelumnya, baik waktu tinggal di Jawa Barat, Jakarta dan Pasirpengaraian, Mbah Suma tinggal di rumah kayu. Kalau tidak di rumah kecil yang hampir rubuh.

“Saya mewakili keluarga sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Walikota Pekanbaru. Semoga bisa terus memperhatikan nasib rakyat kecil. Terlebih kepada veteran,” harapnya.(cr2/yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook