Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, Yunan Aris mengatakan, keterlambatan pembangunan fisik di flyover Pasar Pagi Arengka karena girder atau baja penyangga jembatan masih dalam proses pengiriman ke Pekanbaru.
Menurutnya, girder yang satu unitnya memiliki berat 20 ton itu dikirim secara bertahap. Untuk flyover Pasar Pagi Arengka, memerlukan 39 girder. “Totalnya ada 39 girder. Jembatan ini ada tiga line. Satunya line itu memerlukan 13 girder,” ujar dia.
Dia juga menjelaskan, kondisi cuaca juga mempengaruhi pengerjaan flyover. Akan tetapi, hujan yang melanda Pekanbaru, tidak terlalu menghambat pengerjaan. Sebab, pengerjaan fisik utama sudah hampir selesai.
“Terhambat lah sedikit karena hujan. Tapi sekarang tidak terlalu signifikan, karena tinggal pasang girder. Kalau fisik utama, sudah selesai,” ujar dia.
Diketahui, dana pembangunan dua flyover ini bersumber dari APBD Riau 2018. Untuk flyover Simpang SKA, menelan anggaran sebesar Rp149 miliar lebih. Sementara untuk flyover Pasar Pagi Arengka menelan anggaran sebesar Rp75 miliar. Keduanya harus selesai di tahun ini.(dal)