Penukaran uang masih dapat dilakukan di cabang bank lainnya. Seperti dikatakan Teller Bank Tabungan Negara (BTN), Shella Safitri. Penukaran uang dapat di bank cabang, hanya saja terbatas.
“Di cabang masih bisa penukaran uang, tetapi terbatas. Untuk satu nominal hanya tiga ikat. Nominal uang paling laris saat ini pecahan Rp5 ribu. Sementara, hari operasional bank hanya sampai tanggal 8 Juni 2018, pukul 15.00 WIB,” ujar Shella.
Pagi hari, penukaran uang di nominal Rp5.000 masih dapat diambil sebanyak lima ikat. Jelang siang, penukaran pecahan Rp5.000 sudah dibatasi dengan hanya dapat menukar sebanyak dua ikat.
“Hari terakhir, kami buka nomor antrean sampai 600 nomor dengan pelayanan 10 bank dari total 35 bank yang telah bekerja sama dengan BI untuk penukaran uang di Ramadan ini. Total penukaran uang di hari terakhir, Rp5,1 miliar. Dengan penukaran uang pecahan paling laris di Rp5.000,” kata Staf Bank Indonesia, Ikzal Partisano.
Pecahan Rp5.000 dirasakan pas untuk diberikan sebagai tunjangan hari raya (THR) bagi banyak masyarakat yang menukarkan uang. Seperti Yanti, warga Jalan Pangeran Hidayat.
“Sebelumnya sempat ke Bank Central Asia, tapi uang pecahan Rp5.000 sudah habis. Jadi diarahkan ke An-Nur. Kalau pecahan Rp2.000 itu kekecilan untuk saat ini. Minimal sekarang ini Rp5.000. Menukarkan uang baru ini juga buat menyenangkan anak-anak, karena yang lebaran itu ya anak-anak,” katanya.
Sama halnya dengan Syarianto, warga Jalan Teratai asal Duri. Ia sengaja melakukan penukaran uang karena tidak mendapatkan pecahan Rp5.000 saat di Duri. “Saya kebetulan baru dari Duri, di sana adanya penukaran uang untuk pecahan Rp2.000, pecahan Rp5.000 nggak ada,” tutur nya.(cr8/cr4)