KOTA (RIAUPOS.CO) - Ribuan calon mahasiswa mengikuti ujian seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), Selasa (8/5). Seleksi ini merupakan kesempatan kedua bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di perguruan tinggi negeri. Sebelumnya telah ada seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).
Rangkaian SBMPTN meliputi tes potensi akademik, penguasaan bidang studi dasar, bidang sains dan teknologi (saintek), bidang sosial dan humaniora (soshum) serta campuran. Pelaksanaan SBMPTN untuk tes akademik terbagi menjadi dua jalur. Yaitu ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dan ujian tulis berbasis cetak (UTBC).
Sementara, peserta yang memilih program olahraga tepatnya pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi (penjasrek) dan kepelatihan diwajibkan mengikuti ujian keterampilan (UK) di Stadion Mini Universitas Riau (Unri). Ujian dimulai pukul 07.00 WIB dengan berbagai tes. Seperti kesehatan, lari, push up, sit up, pull up dan lainnya.
Pelaksanaan ujian untuk saintek dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau Panam dan Sukajadi. Sementara pelaksanaan ujian soshum dan campuran dilaksanakan di Universitas Riau Panam dan Gobah, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Riau, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Abdurrab dan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau.
“Total peserta ujian di Unri Panam ada 5.007 peserta campuran dan 2.120 peserta soshum. Pelaksanaan ujian di Unri Panam menggunakan UTBC dan UTBK. Untuk di Pekanbaru total ada 560 peserta yang menggunakan UTBK. Kemudian dibagi ke dua universitas, yaitu Unri Panam dan UIN Suska Riau Panam. Di Unri ada sekitar 300 peserta ujian menggunakan komputer,” tutur Koordinator Sekretariat SBMPTN Panitia Lokal Kota Pekanbaru, Zulkarnain.
Ditambahkannya, kemarin lembar jawaban ujian peserta dari seluruh kampus akan dikumpul menjadi satu. Lalu dimasukkan ke dalam amplop dan dimasukkan ke dalam peti. ‘’Untuk kemudian akan dijemput oleh PT Pos Indonesia dan dikirim untuk screening di Institut Teknologi Bandung,’’ jelasnya.